Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah studi baru dari Tel Aviv University (TAU) dan Shamir Medical Center di Israel menunjukkan bahwa perawatan oksigen hiperbarik (HBOT) pada lansia yang sehat dapat menghentikan penuaan sel darah dan membalikkan proses penuaan.
Penelitian ini dipimpin oleh Profesor Shai Efrati dari Sekolah Kedokteran Sackler dan Sekolah Ilmu Saraf Sagol di TAU dan Pendiri dan Direktur Pusat Pengobatan Hiperbarik Sagol di Pusat Medis Shamir. Jugam, Dr. Amir Hadanny, kepala petugas penelitian medis dari Pusat Pengobatan dan Penelitian Hiperbarik Sagol di Pusat Medis Shamir.
Uji klinis dilakukan sebagai bagian dari program penelitian Israel yang komprehensif menargetkan penuaan sebagai kondisi yang dapat dibalik. Makalah ini diterbitkan di Aging pada 18 November 2020.
Profesor Efratimenyebut selama bertahun-tahun, timnya telah terlibat dalam penelitian dan terapi hiperbarik, perawatan berdasarkan protokol paparan oksigen tekanan tinggi pada berbagai konsentrasi di dalam ruang bertekanan. “Prestasi kami selama bertahun-tahun meliputi peningkatan fungsi otak yang rusak karena usia, stroke, atau cedera otak," jelas seperti dilansir dari MEdical Xpress, Senin (23/11/2020).
Dalam studi saat ini, Efrati dan timnya ingin memeriksa dampak HBOT pada lansia yang sehat dan mandiri, dan untuk menemukan apakah perawatan semacam itu dapat memperlambat, menghentikan, atau bahkan membalikkan proses penuaan normal pada tingkat sel.
Para peneliti mengekspos 35 orang sehat berusia 64 atau lebih ke serangkaian 60 sesi hiperbarik selama 90 hari. Setiap peserta memberikan sampel darah sebelum, selama, dan di akhir perawatan, serta beberapa saat setelah rangkaian perawatan selesai. Para peneliti kemudian menganalisis berbagai sel kekebalan dalam darah dan membandingkan hasilnya.
Penemuan ini menunjukkan bahwa pengobatan sebenarnya membalikkan proses penuaan dalam dua aspek utamanya. Yakni telomer di ujung kromosom tumbuh lebih panjang daripada lebih pendek dengan kecepatan 20 persen hingga 38 persen tergantung pada jenis sel. Kemudian persentase sel-sel tua dalam populasi sel secara keseluruhan berkurang secara signifikan sebesar 11-37 persen bergantung pada jenis sel.
"Saat ini, pemendekan telomer dianggap sebagai 'cawan suci' biologi penuaan," kata Efrati.
Dia menuturkan para peneliti di seluruh dunia sedang mencoba mengembangkan intervensi farmakologis dan lingkungan yang memungkinkan perpanjangan telomer. "Protokol HBOT kami mampu mencapai hal ini, membuktikan bahwa proses penuaan sebenarnya dapat dibalik pada tingkat molekul seluler dasar," tegasnya.
Sampai sekarang, intervensi seperti modifikasi gaya hidup dan olahraga intens kata Hadanny terbukti memiliki beberapa efek penghambatan pada pemendekan telomer. Namun dalam penelitian mereka, hanya tiga bulan HBOT yang mampu memperpanjang telomere dengan kecepatan yang jauh melampaui intervensi atau modifikasi gaya hidup yang tersedia saat ini.
"Dengan studi perintis ini, kami telah membuka pintu untuk penelitian lebih lanjut tentang dampak seluler dari HBOT dan potensinya. untuk membalikkan proses penuaan," tuturnya.