Bisnis.com, JAKARTA - Permasalahan sampah yang jumlahnya terus bertambah termasuk juga yang sulit didaur ulang, membuat banyak kalangan mencari cara mengeloa limbah tersebut.
Pengelolaan limbah atau sampah ini, juga dijadikan kegiatan CSR beragam perusahaan.
Misalnya saja, PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) melalui payung program keberlanjutan Sampoerna untuk Indonesia bekerja sama dengan Waste4Change meluncurkan program uji coba riset daur ulang puntung yang akan berlangsung hingga Januari 2021. Mengusung tagar #PuntungItuSampah, program ini merupakan salah satu wujud komitmen Sampoerna terhadap konsep circular economy dan zero-waste to landfill di Indonesia.
Kepala Urusan Eksternal Sampoerna, Ishak Danuningrat, mengatakan untuk menjalankan komitmennya, Sampoerna senantiasa bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan mulai dari komunitas maupun masyarakat luas hingga pemerintah.
“Bagi kami, keberlanjutan merupakan salah satu aspek terpenting bagi kelangsungan perusahaan di mana lingkungan merupakan salah satu bagiannya. Program #PuntungItuSampah ini merupakan upaya kami dalam mengurangi dampak negatif lingkungan yang timbul dari hasil produksi, termasuk limbah pasca-konsumen,” jelas Ishak dalam keterangan tertulisnya.
Managing Director Waste4Change, Bijaksana Junerosano, yang akrab dipanggil Sano, mengatakan sebagai organisasi yang mendukung program sosialisasi dan edukasi antar pemangku kepentingan untuk menciptakan perubahan ekosistem dalam rangka mewujudkan ekonomi sirkular, Waste4Change mendukung upaya Sampoerna.
Sano menjelaskan program daur ulang sampah puntung ini dilakukan melalui dua cara: pengiriman via layanan Send Your Waste yang bisa dikirimkan ke Waste4Change Bekasi dan Waste4Change Sidoarjo, juga penitipan pada dropbox #PuntungItuSampah yang tersebar di 6 titik di wilayah Jakarta: KAUM, Komunal 88, Daiginjo, Three Buns, Toko Kopi Tuku Cipete, dan Toko Kopi Tuku BSD. Info detail mengenai penitipan dan pengiriman sampah puntung dapat dicek pada halaman resmi program daur ulang sampah puntung w4c.id/puntungitusampah.
Program #PuntungItuSampah diharapkan dapat mengurangi penumpukan sampah di lingkungan sekitar serta di tempat pembuangan akhir (TPA). Sampah puntung rokok yang terkumpul nantinya akan diproses menjadi beberapa produk industri rumahan yaitu pengusir hama nabati untuk tanaman, bahan baku pembuatan produk berbasis beton, dan lain sebagainya.
Program ini bertujuan meningkatkan kepedulian dan mengajak perubahan perilaku konsumen dewasa dan masyarakat luas mengenai sampah puntung rokok yang perlu dikelola dengan baik. Semenjak 2019, Sampoerna untuk Indonesia juga telah bekerja sama dengan Waste4Change dalam pelaksanaan Festival SRC Indonesia dan menerapkan konsep zero-waste-to-landfill di seluruh acara yang diadakan di 13 kota di Indonesia.
Sementara itu, P&G Indonesia melalui program Conscious Living, program berkelanjutan yang mengkolaborasikan upaya bersama dari tiga pilar P&G di Indonesia.
Pertama, inovasi produk dan merek terdepan P&G yang melangsungkan prinsip responsible consumption. Beberapa yang telah dilaksanakan di Indonesia seperti pengurangan plastik pada kemasan sachet serta penggunaan recycle sampah plastik dari laut untuk kemasan sampo (akan mulai diperkenalkan di tahun 2021).
Kedua, upaya keberlanjutan menyeluruh (End-to-end Sustainability Efforts) yang dilakukan di pabrik P&G di Karawang melalui seperti: efisiensi penggunaan air, listrik dan energi dalam kegiatan sehari-hari di pabrik, hingga konsisten dalam menerapkan zero waste to landfill.
Ketiga, mengintegrasikan kegiatan keberlanjutan di bidang sosial dan lingkungan, melalui penerapan konsep 3 R (reduce, reuse, recycle) di lingkungan tempat karyawan tinggal.
Head of Corporate Communications P&G Indonesia Dinda Kusumawardani mengungkapkan P&G Indonesia Conscious Living merupakan wujud nyata perusahaan dalam menjalankan tanggung jawab berkelanjutan yang memberikan dampak berarti bagi bumi sekaligus komunitas di sekeliling.
Dia menjelaskan untuk di fase awal, sebanyak 50 karyawan P&G berkesempatan untuk “walk the talk” konsep 3R, serta berbuat baik dengan membantu proses pengolahan sampah anorganik menjadi sesuatu yang bermanfaat. Fase pertama Conscious Living ini akan dilaksanakan hingga Juni 2021, dan memiliki target pengumpulan sampah sebanyak 2.8 juta ton atau setara dengan 56 Kilogram sampah anorganik. Adapun yang termasuk dari sampah anorganik terbagi menjadi dua kategori yakni sampah kertas (karton, kertas, kardus) dan sampah non kertas (kaleng, beling, plastik dan besi).
Pemilahan sampah akan langsung dilakukan dari rumah karyawan masing-masing yang saat ini lokasinya berada di area Jakarta, Depok, Bogor, Bekasi dan Tangerang. Setelah itu akan dilakukan proses pengangkutan sampah sebanyak 2x seminggu, untuk dibawa ke Material Recovery Facility milik Waste4Change. Hal ini untuk memastikan kembali bahwa sampah yang telah diangkut dan dipisahkan masih dapat diolah dan disalurkan kepada Recycling Partners untuk di daur ulang (recycle).
Produk hasil daur ulang selanjutnya dapat digunakan oleh para pelaku usaha maupun industri sebagai keperluan bahan baku produk. Sedangkan, untuk residu sampah yang tidak bisa di daur ulang, produknya akan disalurkan ke industri semen. Melalui upaya program ini, kuantiti sampah yang disalurkan ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) akan berkurang.