Paviliun Indonesia di Guangzhou
Travel

Paviliun Indonesia di Guangzhou China, Kental Nuansa Bali

Mia Chitra Dinisari
Sabtu, 26 Desember 2020 - 22:27
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pernahkah Anda pergi ke Guangzhou China? Sebagai kota perdagangan terbesar di wilayah selatan China, tentu hampir semua orang telah mengetahuinya.

Kini, di kota itu, kini terdapat bangunan bambu yang dibangun dengan desain khas nusantara dan sangat indah, oleh seniman asal Bali. Namanya paviliun Indonesia, terletak di taman burung Nansha sekitar 70km dari pusat kota Guangzhou.

Peresmian Paviliun Indonesia itu, dilakukan pada Sabtu, 26 Desember 2020 oleh Duta Besar RI Bapak Djauhari Oratmangun didampingi Konsul Jenderal RI di Guangzhou (Bapak Gustanto), pejabat distrik Nansha, dan pemilik taman burung.

Dalam sambutannya, Dubes Djauhari sampaikan bahwa hubungan bilateral RI-China mengalami banyak kemajuan penting dimana nilai perdagangan, investasi dan pariwisata terus naik dan kerjasama antar kedua negara juga semakin erat. Peresmian paviliun inipun menjadi sebuah kado indah perayaan 70 tahun hubungan diplomatik RI-China yang jatuh pada 13 April 2020.

Dalam kesempatan itu, Dubes RI memberikan cindera mata berupa kopi luwak Indonesia dan sampul perangko peringatan 70 tahun hubungan diplomatik kepadapejabat Nansha.

Paviliun Indonesia memiliki tiga lantai, sepenuhnya berbahan baku bambu dan dibangun oleh 11 seniman asal Bali. Disamping desain arsitekturnya yang kental dengan nuansa nusantara, aspek menarik dari bangunan seluas 500 m persegi ini adalah bahan bakunya yang didatangkan khusus dari Yogyakarta dan Bali. 

Proses pembangunan memakan waktu tujuh bulan, dan selesai pada September 2020. Ke depannya, taman burung bekerjasama dengan KJRI Guangzhou akan memanfaatkan keberadaan paviliun ini untuk promosi seni budaya, pariwisata dan ekonomi Indonesia ke wilayah selatan RRT.

Di paviliun Indonesia itu juga terdapat pelikan, angsa, merak dan puluhan jenis burung lain yang hidup bebas di taman burung Nansha. Di taman ini nuansa nusantara tidak hanya ditemukan di paviliun saja loh! Ornamen dan perabot banyak yang didatangkan dari Bali.

Selain itu toiletnya pun bergaya hotel-hotel bambu dari Bali. Zhao Yang, pemilik taman yang menjadi sosok di balik itu semua  memiliki kecintaan besar terhadap bambu, pelestarian alam, serta seni dan budaya Indonesia, khususnya Bali.

Dalam berbagai kesempatan ke Bali dan Yogya, Zhao mengambil inspirasi dari hotel atau bangunan bambu yang dikunjungi dan menggabungkannya ke dalam desain paviliun Indonesia.

Berada di Paviliun itu, seakan berada di kampung Indonesia. Setiap tahun taman burung juga gelar kompetisi desain arsitektur bambu tingkat universitas di ASEAN dan RRT. Karya para finalis lalu dibangun dan dipajang di berbagai titik, menambah keindahan taman ini.

Nansha adalah salah satu dari 11 distrik kota Guangzhou, terletak di mulut delta sungai mutiara (Pearl River Delta) tidak jauh dari Shenzhen dan Macao.

Di distrik ini terdapat Port of Guangzhou, pelabuhan peti kemas terbesar ke-5 di dunia (tahun 2018 dengan kapasitas angkut 21,87 juta TEU) yang terus berkembang sejak digunakan lebih dari 2.000 tahun yang lalu (era dinasti Qin, 221 SM).

Dibalik kesibukan kota pelabuhan dengan lalu lalang peti kemasnya,  Nansha memiliki keindahan taman burung dan paviliun Indonesia yang patut dikunjungi. Ayo kita kesana!

 

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro