Favipiravir, obat yang bisa digunakan untuk terapi Covid-19 hasil produksi dari PT Kimia Farma, Tbk./Dok. Humas Bio Farma
Health

Awas! Jangan Asal Pakai Resep Obat Pasien Covid-19

Ika Fatma Ramadhansari
Senin, 25 Januari 2021 - 20:20
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -Belakangan beredar resep obat pasien Covid-19 yang telah menjalani perawatan medis. Kemudian resep tersebut pun diklaim telah manjut memberikan kesembuhan dari infeksi virus Corona

Resep obat tersebut bisa jadi benar telah membantu seseorang sembuh dari Covid-19. Namun yang perlu diingat adalah obat-obatan yang diberikan kepada pasien Covid-19 telah sesuai dengan gejala dan kondisi masing-masing pasien. 

Dengan kata lain, setiap resep bersifat pribadi atau tidak berlaku secara universal kepada seluruh pasien Covid-19. Pasalnya saat ini belum ada obat untuk Covid-19 dan obat-obatan yang disertakan dokter adalah untuk mengurangi gejala atau meredakan penyakit penyerta pasien. 

Oleh karena itu Dokter Spesialis Penyakit Dalam RA Adaninggar mengatakan sebaiknya tidak mengikuti resep tanpa observasi oleh tenaga kesehatan 

"Dari daftar obat-obat tersebut jika tidak melalui pengawasan dokter, nanti efek samping jangka panjangnya akan berbahaya. Lebih baik periksa dan konsultasi ke dokter," ungkap Adaninggar dalam podcast yang disiarkan Instagram Pandemic Talks (@pandemictalks), dikutip Senin (25/1/2021).

Adaninggar melanjutkan penjelasan bahwa  walaupun resep atau daftar obat yang dibagikan itu telah sesuai dengan pedoman penanganan Covid-19, tetapi tidak serta merta seluruh obat tersebut cocok untuk semua orang.

Dia berasumsi resep obat yang belakangan beredar adalah milik seseorang pasien yang tengah dirawat di rumah sakit. Dengan demikian kemungkinan pasien tersebut setidaknya mengalami gejala Covid-19 yang tergolong sedang. 

Maka obat tersebut tidak akan cocok untuk pasien dengan orang yang positif Covid-19 ringan atau malah tanpa gejala.

Seperti diketahui berdasarkan gejala, pasien Covid-19 terbagi empat, yaitu tanpa gejala, ringan, sedang, dan berat. 

"Itu memang obat-obat yang telah melalui pertimbangan risiko dan manfaat dari para ahli," ungkap Adaninggar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro