Foto yang diunggah ke media sosial pada 25 Januari 2020 oleh Rumah Sakit Pusat Wuhan menunjukkan staf medis merawat pasien, di Wuhan, China./Reuters
Health

Video Dokumenter Ungkap Pemerintah China Hentikan Dokter ‘Menyalakan’ Alarm Covid-19

Syaiful Millah
Rabu, 27 Januari 2021 - 10:46
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Seorang dokter dari rumah sakit Wuhan mengatakan dia dan rekannya mencurigai virus itu mudah menular pada awal Januari 2020 – beberapa minggu sebelum China mengakui hal tersebut – tetapi dia tidak diperbolehkan memperingatkan siapa pun.

Kesaksian dokter dalam film dokumenter BBC baru tentang 54 hari antara kasus pertama virus corona yang diketahui dan penguncian Wuhan, menambah bukti yang semakin meningkat dari upaya awal China untuk menutupi wabah dan mengintimidasi petugas kesehatan agar tetap diam.

Rumah sakit pusat Wuhan hanya beberapa kilometer dari pasar basah Huanan, yang diduga menjadi pusat penyebaran virus. Rumah sakit itu dengan cepat kewalahan oleh pasien setelah kasus pertama muncul pada Desember 2019. Lebih dari 200 karyawan rumah sakit dilaporkan tertular virus.

Dokter yang tidak ditampilkan namanya mengatakan bagian pernapasan rumah sakit sudah penuh pada 10 Januari 2020. Dia mengatakan bahwa hal tersebut berada di luar kendali dan seluruh staf di rumah sakit mulai panik.

Akan tetapi, otoritas rumah sakit melarang mereka berbicara dengan siapapun dan tidak mengizinkan dokter dan staf lainnya menggunakan masker. Pengakuan yang sangat mengejutkan tentang bagaimana otoritas mencoba menutupi kejadian tersebut.

“Semua orang tahu itu penularan dari manusia ke manusia, bahkan orang bodoh pun tahu. Jadi mengapa dikatakan tidak ada? Ini membuat kami sangat bingung dan sangat marah,” katanya dalam dokumenter itu, seperti dikutip The Guardian, Rabu (27/1).

Dokter itu mengatakan dalam beberapa minggu ada ratusan atau ribuan kasus yang dicurigai tetapi mereka tidak memiliki sarana untuk memastikan atau melaporkan diagnosis dalam struktur rumah sakit tersebut. Hasilnya, hanya 41 kasus yang dilaporkan secara resmi pada saat itu.

Pelaporan sebelumnya telah mengungkapkan bahwa kepemimpinan Beijing menyadari kemungkinan terjadinya pandemi setidaknya selama enam hari sambil memberi tahu publik bahwa itu berisiko rendah, sebelum akhirnya memperingatkan penularan dari manusia ke manusia pada 20 Januari.

Pihak berwenang juga dituduh mencegah rilis hasil sekuensing genom selama beberapa hari, hingga akhirnya profesor ternama Zhang Yongzhen menerbitkannya secara daring. Dia dianggap telah melawan perintah ketat otoritas setempat.

Ahli virologi Amerika Ian Lipkin mengatakan bahwa dia dihubungi oleh George Gao, kepala Center for Disease Control and Prevention (CDC) China sekitar tahun baru, ketika rumor virus mulai beredar. Lipkin menyatakan Gao mengingatkan kepadanya bahwa mereka telah mengidentifikasi virus dan itu dilaporkan tidak menular.

“Saya tidak berpikir dia bermuka dua. Saya pikir dia hanya salah. Dia seharusnya merilis beberapa urutan dan mengatakan inilah yang telah diketahui,” katanya kepada BBC.

Gao yang menolak untuk diwawancara mengatakan kepada media pemerintah bahwa sekuens dirilis secepat mungkin dan dia tidak pernah mengatakan tidak ada penularan manusia ke manusia. Pada saat Wuhan diisolasi pada 23 Januari, rumah sakit Wuhan menerima 2.500 kasus setiap hari.

Dokter anonim melanjutkan ada beberapa pasien yang tidak seharusnya meninggal. Namun, tidak ada yang bisa dilakukan, sumber daya medis terlalu penuh ketika itu. “Saya yakin sejarah perlu diingat. Kita perlu mengambil pelajaran agar hal ini tidak terjadi lagi,” katanya.

China bersikeras bahwa pihaknya segera merilis semua informasi yang relevan dan membantah semua tuduhan yang menyatakan bahwa mereka berupaya menutup-nutupi kejadian awal pandemi di dalam negeri.

Laurence Gostin, direktur pusat kerjasama World Health Organization (WHO) mengatakan kegagalan China untuk melaporkan keberadaan virus adalah pelanggaran peraturan kesehatan internasional dan mencerminkan penutupan yang dilakukan selama wabah SARS sekitar 2003 lalu.

Adapun, dokumenter BBC juga memeriksa tanggapan WHO yang terus secara terbuka mendukung jaminan China bahwa tidak ada bukti penularan dari manusia ke manusia meskipun para ahli secara internal percaya sebaliknya.

Audio yang bocor dari dalam pertemuan WHO yang diperoleh Associated Press dan dibagikan kepada BBC dan PBS Frontline mengungkap pejabat WHO membahas kesamaan situasi dengan wabah SARS dan tanpa henti mencoba tanpa henti mendapatkan pembaruan dari China.

Kepala kedaruratan WHO Michael Ryan dalam sebuah pertemuan awal Januari tahun lalu menyampaikan, untuk mengatakan tidak ada bukti penularan dari manusia ke manusia tidak cukup cukup baik. Mereka perlu melihat datanya dan menentukan sendiri garis waktu dan lain sebagainya.

Saat ini, otoritas China sedang memerangi wabah terburuk di negara itu sejak 2020 meskipun dalam jumlah yang jauh lebih kecil. Sementara, tim ahli WHO ad di Wuhan sedang menyelesaikan karantina sebelum dapat memulai penyelidikan tentang asal-usul virus.

Mereka yang berada di dalam tim menekankan ini bukan untuk mencari siapa yang salah, sudah ada kekhawatiran tentang apakah China akan memberi mereka akses yang diperlukan, di tengah upaya bersama oleh Beijing untuk menulis ulang narasi tentang asal usul virus corona.

Sebagai informasi, film dokumenter baru yang mengulas hal ini ditayangkan di BBC 2 pada Selasa waktu setempat. Ini adalah video pertama dari seri dua bagian, dengan episode selanjutnya akan lebih berfokus pada respons penanganan Amerika Serikat terhadap pandemi Covid-19.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro