Bisnis.com, JAKARTA – Hampir setahun setelah dokter mengidentifikasi kasus pertama dari penyakit baru Covid-19, yang diperkirakan berasal dari China dan telah meluas secara global, negara itu mulai meningkatkan kampanye yang mempertanyakan asal-usul pandemi virus corona baru.
Media pemerintah China telah melaporkan secara intensif tentang virus corona yang ditemukan pada kemasan impor makanan beku dan penelitian tentang kemungkinan kasus penyakit yang ditemukan di luar perbatasan China sebelum Desember 2019.
Surat kabar People Daily mengklaim dalam sebuah postingan di akun media sosial resminya pada minggu lalu bahwa bukti yang tersedia menunjukkan virus corona tidak dimulai di China atau tepatnya di Wuhan, seperti yang diperkirakan banyak ahli.
Zeng Guang, mantan kepala ahli epidemiologi Center for Disease Control and Prevention (CDC) China mengatakan bahwa Wuhan ada tempat pertama kali virus corona baru terdeteksi, tetapi tempat itu bukan merupakan asal usul dari virus.
Menanggapi kabar serupa, Zhao Li Jian, juru bicara Kementerian Luar Negeri China penting untuk membedakan antara di mana Covid-19 pertama ali terdeteksi dan di mana virus itu melintasi penghalang spesies untuk menginfeksi manusia.
“Meskipun China adalah yang pertama melaporkan kasus, itu tidak berarti bahwa virus tersebut berasal dari China. Pelacakan asal adalah proses berkelanjutan yang mungkin melibatkan banyak negara dan wilayah,” katanya seperti dikutip The Guardian, Senin (30/11).
Ilmuwan China bahkan telah mengirimkan sebuah makalah untuk dipublikasikan ke Lancet, yang mengklaim Wuhan bukanlah tempat di mana penularan SARS-CoV-2 dari manusia ke manusia terjadi. Mereka berpendapat bahwa kasus pertama mungkin terjadi di anak benua India.
Namun demikian, klaim ini tidak dipercaya oleh para ilmuwan dari Barat. Michael Ryan, direktur program kedaruratan kesehatan di World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa klaim tersebut sangat spekulatif.
“Jelas dari perspektif kesehatan masyarakat bahwa Anda memulai penyelidikan di mana kasus manusia pertama kali muncul,” katanya dalam konferensi pers pada pekan lalu.
Andrew Small, peneliti senior di Marshall Jerman mengatakan bahwa China masih berjuang untuk menghadapi fakta bahwa mereka bertanggung jawab atas ‘dosa asal usul’ dari wabah virus corona ini, yang menggugurkan hampir setiap upayanya untuk menyelamatkan citra.
"Beberapa bulan terakhir ini telah menunjukkan betapa dahsyatnya dampak pandemi terhadap China dalam opini publik internasional,” katanya.