Bisnis.com, JAKARTA – China menggunakan penyeka anal untuk menguji penduduknya terhadap Covid-19, di tengah gelombang baru wabah. Para ahli lokal juga mengatakan metode itu adalah cara yang lebih akurat untuk mendeteksi virus.
Surat kabar berita Newsweek melaporkan bahwa metode deteksi derriere digunakan lebih sering di Beijing setelah seorang anak laki-laki berusia 9 tahun dinyatakan positif mengidap varian virus Inggris yang sangat menular pada bulan lalu.
Penyeka anal telah digunakan sejak tahun lalu, tapi hanya disediakan untuk individu yang tinggal di wilayah hotspot Covid-19 seperti Shanghai. Secara luas, penyeka hidung dan tenggorokan tetap menjadi metode yang paling populer karena kenyamanan dan kecepatannya.
Li Tongzeng dari Beijing You’an Hospital mengatakan bahwa usapan anal tidak senyaman usapan tenggorokan, jadi cara itu hanya digunakan pada individu di area karantina utama. Metode ini dinyatakan bakal mengurangi kembalinya positif palsu.
Menurut laporan, penyeka dimasukkan 3 hingga 5 sentimeter atau 1,2 hingga 2 inci di dalam rektum. Tongzeng mengatakan bahwa metode tersebut dapat menaikkan tingkat deteksi dan menurunkan kemungkinan diagnosis yang terlewat.
“Apa yang kami temukan adalah bahwa pada beberapa pasien yang terinfeksi, virus corona bertahan lebih lama di saluran pencernaan atau kotoran mereka daripada di saluran pernapasan mereka,” katanya seperti dikutip, Rabu (27/1).
