Vaksin virus corona buatan Pfizer yang disetujui Inggris
Health

Dosis Tunggal Vaksin Pfizer Efektif 90 Persen Setelah 21 Hari

Desyinta Nuraini
Kamis, 4 Februari 2021 - 09:20
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Para peneliti dari University of East Anglia, Inggris mengklaim dosis tunggal vaksin Pfizer memberikan perlindungan sangat efektif dari Covid-19 setelah 21 hari, tanpa suntikan kedua.

Peneliti melihat data dari Israel, tempat vaksin itu diluncurkan. Mereka menemukan bahwa vaksin Pfizer 90 persen efektif setelah 21 hari.

Akan tetapi peneliti memperingatkan risiko orang terinfeksi dua kali lipat dalam delapan hari pertama setelah vaksinasi, jika tidak menerapkan protokol kesehatan.

Peneliti utama dan pakar Covid-19 Profesor Paul Hunter, dari Norwich Medical School UEA, mengatakan dosis kedua dari vaksin Pfizer biasanya akan diberikan 21 hari atau lebih setelah yang pertama ditambahkan dan memperpanjang efek dari dosis pertama.

Namun di Inggris, pemerintah menunda waktu injeksi kedua hingga 12 minggu setelah injeksi pertama. "Logika di balik ini adalah untuk melindungi lebih banyak orang lebih cepat dan dengan demikian mengurangi jumlah total infeksi parah, rawat inap, dan kematian," ujarnya seperti dilansir dari Medical Xpress, Kamis (4/2/2021).

Sayangnya keputusan ini menimbulkan kritik dari beberapa pihak karena menilai suntikan tunggal mungkin tidak memberikan kekebalan yang cukup.

Hunter pun menemukan hasil penelitian dari Israel yang belum ditinjau ulang di situs medRxiv. Penelitian yang mengambil sampel uji 500.000 orang yang telah diberi vaksin Pfizer ini melaporkan dosis tunggal mungkin tidak memberikan perlindungan yang memadai.

Namun Hunter melihat sejumlah kekurangan dalam cara mereka melihat data termasuk fakta bahwa mereka tidak mencoba memperkirakan keefektifan vaksin sejak hari ke-18 dan seterusnya.

"Ini akan memberikan indikasi yang lebih baik tentang seberapa efektif satu dosis vaksin. Vaksin dapat diberikan jika dosis kedua ditunda hingga 12 minggu," tuturnya.

Hunter dan timnya mulai memperkirakan efektivitas vaksin Pfizer setelah dosis tunggal dengan menganalisis ulang hasil penelitian dari Israel.

Mereka menggunakan data tersebut untuk melihat bagaimana program vaksinasi Israel memengaruhi jumlah kasus, dan melanjutkan untuk memperkirakan efektivitas vaksin dari waktu ke waktu.

Mereka menemukan bahwa setelah vaksinasi awal, jumlah kasus meningkat selama delapan hari sebelum turun ke level rendah pada hari ke-2. "Anehnya, kejadian harian kasus meningkat tajam setelah vaksinasi sampai sekitar hari kedelapan, kira-kira dua kali lipat," imbuhnya.

Hunter dan timnya tidak tahu mengapa ada lonjakan kasus itu, namun dia memprediksi mungkin orang banyak mengabaikan protokol kesehatan setelah disuntik vaksin.

Dari tinjauannya, Huntet menemukan bahwa efektivitas vaksin masih sangat nol sampai sekitar 14 hari setelah orang divaksinasi. Tetapi setelah hari ke-14, kekebalan meningkat secara bertahap dari hari ke hari menjadi sekitar 90 persen pada hari ke-21.

"Ini menunjukkan bahwa satu dosis vaksin sangat protektif, meskipun dibutuhkan waktu hingga 21 hari untuk mencapai hal ini," tutur Hunter.

Temuan ini katanya mendukung kebijakan Inggris untuk memperpanjang jarak antar dosis dengan menunjukkan bahwa satu dosis dapat memberikan perlindungan tingkat tinggi.

"Sementara kami tidak tahu berapa lama kekebalan ini akan bertahan lebih dari 21 hari tanpa booster kedua, kami tidak mungkin melihat penurunan besar selama sembilan minggu berikutnya," tambahnya.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro