Vaksin AstraZeneca yang diuji coba pada sukarelawan menunjukkan penurunan hingga 67 persen pada orang yang membawa virus corona setelah mendapatkan suntikan dosis pertama./Antara
Health

Vaksin Oxford-AstraZeneca Bisa Memangkas Penularan Virus Corona Hingga 67 Persen

Syaiful Millah
Kamis, 4 Februari 2021 - 08:52
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa vaksin yang dikembangkan oleh Oxford-AstraZeneca dapat menghentikan penularan Covid-19 hingga 67 persen hanya dengan satu dosis.

Peneliti dari University of Oxford mengungkapkan bukti pertama bahwa suntikan vaksin mereka dapat memiliki efek substansial pada penularan dengan menghentikan banyak orang yang menyebarkan virus.

Dilansir dari Express UK, Kamis (4/2/2021) penyeka yang diperoleh dari sukarelawan di bagian uji coba Inggris menunjukkan penurunan hingga 67 persen pada orang yang membawa virus setelah mendapatkan suntikan dosis pertama.

Analisis terbaru dari data uji coba juga menunjukkan satu dosis vaksin menawarkan perlindungan sebesar 76 persen terhadap infeksi gejala selama 3 bulan. Kemanjuran akan meningkat menjadi 82 persen setelah dosis kedua untuk waktu yang sama.

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan studi ini menjadi kabar yang sangat menggembirakan dan memperkuat keyakinan bahwa vaksin mampu mengurangi penularan dan melindungi orang dari penyakit pandemi ini.

Studi itu mencakup data dari 17.000 orang yang terdaftar dalam uji coba di Inggris, Brasil, dan Afrika Selatan. Kemanjuran vaksin satu dosis adalah 76 persen dari hari ke 22 hingga hari ke 90 setelah inokulasi diberikan.

Perlindungan itu tampaknya tidak menurun selama 3 bulan dan kemudian meningkat menjadi 82 persen dengan dosis kedua. Ketika dosis kedua diberikan dengan selang waktu kurang dari 6 minggu, kemanjurannya bisa menurun menjadi 55 persen.

Melalui akun Twitter-nya, Katie Ewer, seorang ahli imunologi di University of Oxford mengatakan tidak seorang pun dari 12.408 orang yang divaksinasi dengan dosis tunggal vaksin ChAdOx1 nCov-19 dirawat di rumah sakit karena Covid-19 dari 22 hari setelah imunisasi.

“Ini yang paling penting, kemanjuran 76 persen melawan gejala Covid-19 sangat bagus, tetapi tidak ada orang yang dirawat di rumah sakit adalah segalanya,” katanya.

Andrew Pollard, kepala investigator uji coba vaksin mengatakan data itu mendukung hasil sebelumnya yang digunakan oleh 25 regulator, termasuk Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency (MHRA) untuk menyetujui penggunaan darurat vaksin.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro