Bisnis.com, JAKARTA — Salah satu pelopor baju ibu hamil dan menyusui, Nyonya Nursing Wear merayakan ulang tahun yang ke-7 pada 10 Februari 2021.
Bertepatan dengan hari jadinya, Nyonya Nursing Wear merilis signature series untuk pertama kalinya dengan sejumlah promo menarik.
Brand Founder Nyonya Nursing Wear, Dwi Yulia Nurbani, menerangkan bahwa dengan desain motif sendiri, produk signature yang dikeluarkan akan berbeda dari sebelumnya yang terdiri dari jaket parasut, tas serbaguna, pouch masker, tas belanja, tumbler dan cutlery set untuk melengkapi kebutuhan para ibu.
Di samping merilis koleksi baru, Nyonya Nursing Wear memberikan diskon besar-besaran sampai dengan 70 persenpada tanggal 8-10 Februari 2021 di seluruh marketplace, website, dan sosial media resmi Nyonya Nursing Wear.
“Promo hingga 70 persen ini merupakan wujud terima kasih Nyonya nursing Wear kepada para customers yang setia mendukung Nyonya untuk tetap berkreasi selama 7 tahun terakhir,” ujar Dwi melalui siaran pers yang diterima Bisnis, Rabu (10/2/2021).
Nyonya Nursing Wear juga akan mengeluarkan koleksi khusus pada tanggal 16 Februari 2021 mendatang, yang merupakan kolaborasi dengan brand one-stop shopping untuk produk bayi dan anak, yaitu Soleram.
Baca Juga Kenali 7 Gejala Baru Virus Corona |
---|
Kolaborasi Nyonya Nursing Wear X Soleram akan meluncurkan baju kembaran untuk ibu dan anak yang sangat lucu dan keren yaitu Chérie. Chérie yang artinya kasih sayang, menggambarkan kasih sayang dan kekompakan antara ibu dan anak.
Nyonya Nursing Wear juga akan mengadakan webinar parenting pada tanggal 14 Februari 2021, bertepatan dengan hari kasih sayang. Acara ini mengundang psikiater, dr. Aimee Nugroho, spKJ dan pendiri Yoga Leaf Indonesia, Pujiastuti Sindhu.
Webinar parenting ini mengangkat tema menghadapi parental burnout di tengah pandemi virus corona. Seperti yang kita tahu banyak orang tua yang mengalami parental burnout selama pandemi Covid-19.
Sejak tahun 2020 hingga kini, pandemi virus corona memberikan banyak tantangan untuk para orang tua. Anak-anak banyak menghabiskan waktu di rumah, seperti sekolah online.
Sedangkan para orang tua banyak yang bekerja dari rumah atau work from home. Sehingga, para orang tua dituntut untuk bisa beradaptasi dengan peran-peran yang diemban dengan cepat, sebagai ibu/ayah, istri/ suami, pekerja, guru, dan menjadi dirinya sendiri.
Inilah yang menyebabkan level stres meningkat, sehingga menyebabkan burnout, yaitu level kedua setelah stres.
"Melalui acara ini diharapkan para orang tua dapat berbagi ilmu, pengalaman dan menambah relasi sehingga menambah wawasan dan mengurangi tekanan yang didapatkan walaupun dilakukan secara online dirumah," kata Dwi.