Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat diimbau untuk memakai masker medis ketika pergi ke tempat publik untuk lebih menekan penularan virus corona.
Brigjen TNI (Purn) dr. Alexander K. Ginting, Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 mengatakan jika pergi ke arena publik seperti mal atau pasar yang tidak tahu situasinya bagaimana sebaiknya pakai masker medis.
Alasannya, karena jenis masker ini punya kemampuan menyaring partikel virus ukuran 0,1 – 0,3 micro meter sebesar 70 sampe 80 persen. Sedangkan masker kain hanya 40-50 persen.
"Untuk masker jenis N95 atau KN 95 bisa lebih kemampuan menyarinya, yakni lebih dari 95 persen," ujarnya dalam virtual pers conference di Jakarta hari ini.
Menurutnya hal itu harus menjadi pertimbangan karena saat ini penularan sudah ada di klaster -klaster seperti perkantoran, rumah, dan virus berada di sirkulasi.
"Kita tidak melarang penggunaan masker kain tapi kita harus sampaikan kondisinya," tambahnya.
Dia juga menjelaskan masker juga tidak hanya bisa menyaring partikel virus tapi juga bakteri. Untuk masker kain kemampuannya sebesar 60-80 persen, 90 persen untuk masker bedah dan N95 atau KN 95 di atas 95 persen.
Sementara itu, dia juga memaparkan ada beberapa kelebihan dan kekurangan dari masker-masker tersebut.
Semisal untuk masker kain, pemakainya bisa bernapas lebih mudah, dan harganya juga lebih murah. Tapi kemampuan menyaring partikel paling rendah.
Kemudian, masker medis setiap 4 jam harus diganti, termasuk juga jika basah. Harganya pun cenderung lebih mahal.
Terakhir, masker N95 harganya paling mahal dari ketiganya, dan lebih ketat sehingga membuat pemakainya kurang nyaman bernapas.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun