Flu Spanyol/istimewa
Health

Efek Flu Spanyol di Indonesia 102 Tahun Lalu, Bagaimana dengan Covid-19?

Janlika Putri Indah Sari
Selasa, 23 Maret 2021 - 13:23
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Jauh sebelum Virus Covid-19 yang meresahkan seluruh dunia saat ini, Flu Spanyol telah lebih dulu menjadi momok menyerang bagi Indonesia dan negara lain.

Ravando dalam bukunya, Perang Melawan Influenza (2020) menuliskan ada banyak dampak kerusakan dari flu Spanyol pada tahun 1918-1919.

Berikut adalah dampak yang ditimbulkan dari wabah flu Spanyol di Indonesia :

1. Surat kabar tutup karena wartawan banyak terjangkit

2. Perusahaan Pemerintah kacau karena banyak pegawai tidak masuk kerja. Perusahaan saling pinjam pegawai dari bidang lain, tetapi administrasi malah jadi kacau dan
merugi.

3. Banyak korban dari 1 keluarga, yang tewas satu per satu karena terjangkit Flu Spanyol.

4. Di Pasuruan, banyak jenazah yang terlantar begitu saja di pinggir jalan

5. Perempuan bahkan ikut menggotong dan menguburkan jenazah, karena banyak lelaki yang menjadi korban

6. Kain kafan dan peti mati langka, bahkan tidak memenuhi kebutuhan untuk pemakaman. Makam-makan penuh,sampai membuka lahan baru.

7. Bahaya kelaparan karena bahan makanan langka dan mahal. Banyak petani yang juga terjangkit.

8. Munculnya hoax dan takhayul bila serangan Flu Spanyol sudah diramalkan karena banyak penduduk Indonesia yang melakukan perbuatan tidak senonoh dan tercela seperti memakan daging anjing. Flu Spanyol adalah hukuman dari perbuatan tersebut.

9. Banyak ritual dilakukan untuk sembuh dari pandemi Flu Spanyol ini. Penduduk Tionghoa misalnya melalukan arak-arakan yang berlangsung meriah, dengan menampilkan patung dewa, barongsai bahkan musik. Banyak penduduk yang menonton, yang malah membantu menyebarkan virus.

10. Iklan obat-obatan aneh yang diklaim efektifmenyembuhkan Flu Spanyol banyak dipasang di surat kabar. Obat-obatan ini dijual oleh apotek atau dokter, bukan oleh pemerintah. Obat-obatan tradisional banyak muncul karena kurangnya kepercayaan dan diskriminasi pelayanan kesehatann kepaada pribumi. Obat-obatan tradisional hanya efektif untuk mengurangi per gejala, bukan keseluruhan gejala jika terjadi komplikasi.

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro