Bisnis.com, JAKARTA - Kista indung telur atau ovarium menjadi salah satu penyakit yang dihadapi banyak perempuan. Adpaun kista merupakan timbunan cairan pada salah satu organ, yang semakin lama cairannya semakin banyak.
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr. M. Yusuf mengatakan ada 2 kelompok kista pada ovarium. Pertama adalah kista ovarium fungsional. Jenis ini dipengaruhi oleh siklus menstruasi.
Kista ovarium fungsional adalah kista yang sangat normal, biasanya terkait dengan folikel atau sel telur yang berkembang namun tidak pecah. Kista ini bisa saja hilang bersamaan dengan siklus menstruasi berikutnya. "Jadi jangan dikhawatirkan," ujarnya dalam diskusi virtual yang digelar Eka Hospital, Kamis (22/4/2021).
| Baca Juga Pentingnya Memonitor Siklus Menstruasi |
|---|
Yusuf menambahkan biasanya kista tersebut tidak memberikan gejala dan keluhan apapun. Kista ini baru diketahui ketika pasien melakukan pemeriksaan USG.
Kedua yakni kista ovarium yang abnormal. Ini terjadi karena efek siklus menstruasi. Pada saat menstruasi setiap bulan, sel telur akan berkembang di indung telur. Ketika berkembang, maka akan terjadi suatu cedera di daerah permukaan indung telur atau lapisan epitel indung telur.
Sesuai mekanismenya, apabila ada sel yang rusak maka secara spontan tubuh akan melakukan perbaikan dari sel yang rusak. Kejadian yang berulang setiap bulan ini menyebabkan pula trauma yang berulang, dengan demikian muncul peradangan yang juga berulang.
"Maka timbunan cairan di sini juga akan semakin banyak. Dengan kondisi seperti itu, akan muncul kista yang abnormal," tutur Yusuf.
Kista abnormal salah satunya kista yang berasal dari darah haid, keluar dari saluran telur, kemudian menempel dan terus setiap bulannya muncul, bisa disebut sebagai kista cokelat.
"Maka nyeri adalah masalah utama yang dirasakan pasien selain masalah gangguan kesuburan," terangnya.
| Baca Juga Abu Bakar Baasyir Alami Kista di Kaki |
|---|
Kista abnormal lainnya murni karena peradangan atau secara genetik memiliki potensi mengalami mutasi di dalam sel indung telur. Kista ini akan memicu pertumbuhan sel kanker.
"Apabila ini muncul, biasanya karakter pertumbuhannya akan berubah dan pasien memiliki keluhan," jabarnya.
Sementara itu, gejala yang paling sering dikeluhkan para penderita kista yang sudah membesar adalah tekanan atau perut yang terasa penuh. "Kalau besar sekali, pasien kesulitan makan," imbuhnya.
Gejala lainnya yakni berupa siklus menstruasi yang tidak normal atau dalam siklus menstruasi tersebut, ada keluhan nyeri yang tidak biasa.
Dengan nyeri yang luar biasa itu, pasien akan sulit melakukan aktivitasnya. Gejala berikutnya yaitu sakit ketika melakukan hubungan seksual. "Karena saat penetrasi area yang ditumbuhi kista mengalami perdangan, sehingga apabila area tersebut disentuh pada saat aktifitas seks, yang terasa nyeri luar biasa," pungkas Yusuf.
