Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat konsumtif di Indonesia yang membesar berdampak pada peningkatan sampah, khususnya sampah plastik kemasan sehingga mencemari lingkungan. Untuk menjaga lingkungan bisa dengan cara beli yang baik.
Sampah yang sulit terurai akan berdapak besar bagi masa kini dan di masa yang akan datang.
Policy and Governance Specialist Yayasan WWF Indonesia Andik Hardiyanto mengatakan jumlah masyarakat konsumtif di Indonesia akan meningkat, dari 85 juta orang pada 2020 menjadi 135 juta orang pada 2030.
"Bertambahnya jumlah konsumtif untuk berbelanja meningkatkan penggunaan dari kemasan plastik sekali pakai. Banyak dari masyarakat yang membeli barang yang dibeli tidak terpakai dan berujung menjadi sampah," katanya secara virtual pada Talkshow BYB SCP Expo, Jumat (23/4/2021).
Untuk menjaga lingkungan bisa dengan cara beli yang baik. Beli yang baik yaitu beli yang diperlukan, beli yang lokal, beli yang awet, beli yang ekolibel dan mau dibawa kemana sampah tersebut nantinya.
Semua yang dibeli dan konsumsi berpengaruh bagi kehidupan dan lingkungan. Dengan memilih produk-produk yang diproduksi tanpa merusak dan membahayakan lingkungan, dapat membantu masa depan bumi sekaligus masa depan diri sendiri dan anak cucu kelak.
Pada acara yang sama, Ketua Komunitas Earth Hour Bandung Arsellia Dwi Handayani menyarankan untuk menjadi konsumen yang bijaksana. Hal itu bisa dimulai dari membeli sesuatu yang diperlukan bukan karena kemauan.
"Bijak itu bukan berarti harus menghentikan aktivitas belanja. Bijak itu bisa memilih mana yang baik dan tepat untuk di beli," kata Arsellia.
Arsellia mengatakan bila setiap produk yang dikonsumsi tidak semerta-merta hadir begitu saja. Dengan mengenali dari mana asalnya, dan bagaimana produk tersebut dihasilkan, maka bisa mengetahui dampak dari pola konsumsi yang dipilih.
"Untuk menjadi konsumen yang bijak, bisa menerapkan prinsip beli yang baik untuk memilih produk, menggunakan produk, hingga membuang produk setelah digunakan," tutup Arsellia.