Bisnis.com, JAKARTA - Anyang-anyangan atau ketidaknyamanan disertai rasa nyeri saat buang air kecil merupakan salah satu gangguan yang hampir semua orang pernah merasakannya.
Dalam istilah medis, anyang-anyangan juga disebut dysuria. Nyeri ini bisa berasal dari saluran kemih, uretra, atau perineum. Uretra adalah saluran yang membawa urine keluar dari tubuh.
Dilansir dari laman resmi helathline, jika mengalami gangguan atau nyeri saat buang air kecil ini, menandakan terdapat beberapa gangguan kondisi medis. Berikut beberapa gangguan medis yang mengakibatkan anda alami anyang-anyangan:
Nyeri ketika buang air kecil umumnya terjadi karena seseorang mengalami infeksi saluran kemih (ISK). Kondisi medis tersebut dapat disebabkan karena adanya infeksi bakteri atau juga bisa dikarenakan peradangan pada saluran kemih. Tidak hanya itu, seseorang yang sedang hamil atau menopause juga bersiko terkena infeksi saluran kemih.
Dikuti dari laman resmi Universitas Gajah Mada, gejala ISK dapat dibedakan menjadi ISK atas dan ISK bawah. ISK atas terdiri dari ginjal dan ureter. Infeksi pada bagian ginjal dapat berakibat parah dan dapat mengancam kehidupan, jika mikroorganisme masuk ke pembuluh darah melalui ginjal dan menyebabkan sepsis. Gejala ISK dapat diketahui jika mengalami nyeri pada bagian selangkangan, nyeri pada punggung atas, mual, muntah, menggigil, dan demam.
Sedangkan pada ISK bawah yang terdiri dari kantung kemih dan uretra. Gejalanya bervariasi, baik itu yang khas maupun samara-samar. Gejala diantaranya adalah timbulnya rasa nyeri pada bagian pusar dan rectum, warna urin yang keruh serta berbau sangat menyengat, selain itu saat buang air kecil urin yang dikeluarkan sedikit namun sering dan timbul rasa sakit serta panas (anyang-anyangan).
Lanjut dikutip dari Healthline, Selain ISK perlu waspadai, anyang anyangan juga dapat disebabkan oleh penyakit seksual yang menular. Beberapa penyakit tersebut juga dapat menyebabkan nyeri saat buang air kecil. Penyakit tersebut di antaranya termasuk herpes genital, gonore, dan klamidia.
Tidak semua orang mengalami gejalanya, maka dari itu untuk dapat mengetahui seseorang terkena salah satu penyakit tersebut, sebaiknya langsung konsultasikan ke dokter.
Tidak hanya disebabkan oleh penyakit tertentu, terkadang nyeri saat buang air kecil bukan karena infeksi. Bisa juga disebabkan oleh penggunaan produk pada daerah genital, seperti sabun, losion, dan mandi busa juga dapat mengiritasi jaringan vagina. Selain itu, pewarna pada deterjen dan produk perlengkapan mandi lainnya juga dapat menyebabkan iritasi dan nyeri saat buang air kecil.
Bagaimana cara mencegah nyeri buang air kecil?
Untuk terhindar dari gangguan nyeri ketika buang air kecil atau anyang anyangan, dapat dilakukan dengan mengubah gaya hidup yang sehat, selain mencegah juga dapat membantu meringankan gejala anyang anyangan. Di antaranya adalah menghindari penggunaan deterjen dan perlengkapan mandi yang memiliki aroma wangi untuk mengurangi risiko iritasi.
Konsumsilah makanan yang bernutrisi, dan hindari mengonsumsi makanan atau minuman yang dapat mengiritasi kandung kemih, seperti makanan yang sangat asam, berkafein, dan alkohol. Pastikan juga agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik, dengan meminum air putih yang cukup. Meminum air putih dapat membantu membuang mikroba infeksius dan racun dari tubuh sehingga mengurangi rasa sakit.
Sebelum berkonsultasi ke dokter, ada baiknya coba lakukan beberapa treatmen yang dapat dilakukan dirumah seperti meminum jus cranberry. Cranberry dapat meredakan gejala anyang-anyangan yang muncul. Hal ini dikarenakan cranberry mengandung zat yang disebut proanthocyanidins.
jika rasa sakit anyang-anyangan terus-menerus atau berlangsung lama, disertai demam, sakit perut, dan keluarnya cairan dari penis atau vagina Anda. Kemudian urine berbau menyengat, terdapat darah di urine, atau bewarna keruh. Sebaiknya konsultasi ke dokter agar gangguan atau infeksi saluran kemih dapat ditangani dengan cara yang tepat.