Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Italia menyetujui rencana melengkapi Colosseum kuno Roma dengan lantai baru. Pembangunan Fasilitas baru tersebut akan memberikan pengunjung kesempatan untuk berdiri di tempat gladiator bertarung di zaman Romawi
Melansir dari bbc.com, Senin (3/5/2021), Menteri Kebudayaan Italia Dario Franceschini mengumumkan proyek untuk membangun lantai kayu yang bisa dibuka pada Minggu.
Perusahaan teknik Italia, Milan Ingegneria memenangkan kontrak 18,5 juta euro sekitar Rp320 miliar untuk mendesain lantai. Dan diharapkan pembangunan lantai terbaru tersebut rampung pada 2023.
Saat ini, monumen berusia 2.000 tahun tersebut tidak memiliki lantai. Itu telah dihapus oleh para arkeolog pada abad ke-19 untuk mengungkap jaringan terowongan bawah tanah tempat gladiator dan hewan diadakan sebelum olahraga darah Romawi dimulai.
Mr Franceschini mengatakan lantai baru yang luar biasa akan memungkinkan pengunjung untuk melihat keagungan Colosseum dari pusatnya.
"Ini satu langkah maju untuk membangun kembali arena, sebuah proyek ambisius yang akan membantu pelestarian struktur arkeologi sambil kembali ke citra asli Colosseum," kata Franceschini.
Menteri tersebut mengatakan acara budaya dapat diadakan di Colosseum setelah lantai dikembalikan ke kejayaannya.
Milan Ingegneria adalah salah satu dari 10 pesaing yang menjawab seruan pemerintah Italia 2020 untuk tawaran merancang lantai baru untuk Colosseum.
Desain pemenang melibatkan pemasangan ratusan bilah kayu yang dapat diputar untuk memungkinkan cahaya dan udara alami masuk ke ruang bawah tanah.
Kementerian Kebudayaan Italia mengatakan lantai baru seluas 3.000 meter persegi (32.300 kaki persegi) akan sepenuhnya dapat dibalik, hal itu menjadi desain baru yang dibuat untuk masa depan.
Colosseum adalah amfiteater terbesar di Kekaisaran Romawi. Perkelahian gladiator dan tontonan publik lainnya diselenggarakan di depan kerumunan sedikitnya 50.000 orang.
Sementara pandemi virus Covid19 telah membatasi pariwisata, Colosseum tetap menjadi salah satu landmark paling terkenal di Italia. Sebelum pandemi melanda, monumen tersebut menarik sekitar 7,6 juta orang pada 2019.