Organ hati/istimewa
Health

Gejala Gangguan Hati bisa Dilihat dari Warna Urine Anda

Mia Chitra Dinisari
Selasa, 4 Mei 2021 - 08:25
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Penyakit lemak hati adalah istilah umum untuk kondisi yang ditandai dengan penumpukan lemak di hati. Penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD) adalah salah satu jenis utama penyakit hati berlemak. Warna urine Anda mungkin menunjukkan NAFLD.

Mereka yang mengalami gangguan hati berlemak, biasanya memiliki warna urine yang lebih pekat. Untuk diketahui, urine yang sehat adalah yang berwarna jernih.

Penyakit hati berlemak non-alkohol adalah penumpukan lemak ekstra di sel hati yang tidak disebabkan oleh alkohol. Kondisi ini berkembang melalui sejumlah tahap, yang terakhir dapat mengancam jiwa. Sayangnya, kebanyakan orang dengan NAFLD ringan tidak mungkin memperhatikan gejala apa pun yang dapat membuat mereka waspada terhadap kondisi tersebut.

"Bagi mereka yang terus mengembangkan NASH, Fibrosis dan Sirosis, mungkin perlu waktu bertahun-tahun sebelum gejalanya berkembang," jelas British Liver Trust (BLT) dilansir dari Express.

Steatohepatitis terkait non-alkohol (NASH) adalah bentuk NAFLD yang lebih serius, di mana hati telah meradang dan fibrosis adalah tempat peradangan terus-menerus menyebabkan jaringan parut di sekitar hati dan pembuluh darah di sekitarnya, tetapi hati masih dapat berfungsi secara normal.

Menurut BLT, urine yang gelap adalah tanda yang menunjukkan bahwa NAFLD telah berkembang ke tahap selanjutnya. Tanda-tanda serius lainnya termasuk:

1. Kekuningan pada mata dan kulit (penyakit kuning)
2. Mudah memar
3. Pembengkakan daerah perut bagian bawah (asites)
4. Muntah darah (hematemesis)
5. Feses berwarna hitam pekat (melena)
6. Periode kebingungan atau ingatan buruk (ensefalopati)
7. Kulit gatal (pruritus).

Untungnya, Anda dapat menghentikan perkembangan NAFLD dengan melakukan intervensi gaya hidup sehat.

Jika Anda menderita NAFLD, Anda harus berusaha makan makanan yang sehat dan seimbang, seperti berikut ini :

1. Pilih karbohidrat dari biji-bijian utuh (seperti roti, nasi, dan pasta) yang tinggi serat
2. Hindari makanan dan minuman yang tinggi gula
3. Makan lebih banyak sayur dan buah
4. Kurangi konsumsi lemak jenuh. Gantilah lemak jenuh dengan lemak tak jenuh tunggal atau lemak tak jenuh ganda, terutama asam lemak omega-3. Ini dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung yang dapat dikaitkan dengan NAFLD
5. Pantau ukuran porsi Anda, terutama jika Anda mencoba menurunkan berat badan.

Melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat membantu Anda menurunkan berat badan berlebih, tetapi juga dapat membawa manfaat langsung untuk mengelola NAFLD.

Olahraga juga dapat membantu mengurangi kerusakan pada hati Anda bahkan jika Anda tidak berhasil menurunkan berat badan.

Berbagai macam penyakit dan kondisi juga dapat meningkatkan risiko NAFLD Anda, termasuk:

1. Kolesterol Tinggi
2. Tingginya kadar trigliserida dalam darah
3. Sindrom metabolik
4. Obesitas, terutama bila lemak terkonsentrasi di perut.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro