Bisnis.com, KARAWANG - Di tengah ancaman Covid-19 yang belum mereka, demam berdarah mulai mengincar masyarakat.
Di Kabupaten Karawang, kasus DBD pada 2021 mengalami peningkatan. Berdasarkan data instansi terkait, sejak Januari hingga saat ini sudah ada 270 kasus. Bahkan, seorang warga meninggal dunia akibat penyakit yang disebabkan nyamut aedes aegypty tersebut.
Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh meminta Dinas Kesehatan mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD) tersebut. Jangan sampai fokus kesehatan habis terkonsentrasi untuk Covid-19, sementara penyakit lain kurang diperhatikan.
"Selain Covid-19, kita juga mewaspadai DBD. Apalagi, sejak awal tahun kasusnya cukup tinggi, yakni 270 kasus yang tersebar di lima kecamatan," ujar Aep, disela-sela kegiatan fogging di Perumahan Graha Puspa, Kelurahan Karangpawitan, Senin (24/5/2021).
Aep meminta Dinas Kesehatan tidak lengah dalam penanganan BDD. Kasus DBD diprediksi akan terus bertambah. Dengan begitu, setiap puskesmas harus menangani kasus BDB agar tidak menyebar luas.
Tak hanya itu, upaya lainnya yakni mengintensifkan fogging terutama, di wilayah rawan DBD. Selain fogging, petugas puskesmas diminta mengedukasi masyarakat dalam membersihkan lingkungan. Terutama, memutus mata rantai perkembangan nyamuk.
"Masyarakat harus terlibat dalam hal pembersihan sarang dan jentik nyamuk," ujar Aep.
Aep mengatakan wilayah yang paling rawan terjangkit DBD di antaranya Kecamatan Telukjambe Timur, Klari, Karawang Barat, Karawang Timur, dan Cikampek.
Keterangan Foto : Wakil Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, saat meninjau lokasi fogging DBD di Perum Graha Puspa, Kelurahan Karangpawitan, Senin (24/5/2021). Dok pri