Anak-anak Hawking, Lucy, Tim, dan Robert, mengaku senang karya ayah mereka dilestarikan untuk umum untuk generasi mendatang. /Museum Sains London
Travel

Alat Kantor, Kursi Roda Stephen Hawking Mejeng di Museum Sains London

Janlika Putri Indah Sari
Kamis, 27 Mei 2021 - 10:49
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Museum Sains London dan perpustakaan Universitas Cambridge mengatakan bahwa telah memperoleh koleksi barang milik mendiang fisikawan Stephen Hawking.

Mulai dari kursi roda yang dipersonalisasi hingga makalah penting tentang fisika teoretis dan skripnya dari penampilannya di The Simpsons.

Seluruh peralatan kantor Hawking di Cambridge, termasuk peralatan komunikasi, memorabilia, dan perabot kantor akan disimpan sebagai bagian dari koleksi milik Science Museum Group yang menaungi Museum Sains London

Hawking menduduki kantor di departemen matematika terapan dan fisika teoretis universitas dari 2002 sebelum kematiannya pada 2018.

Melansir dari apnews, Kamis (27/5/2021), koleksi tersebut akan mulai dipamerkan di museum London awal tahun depan. Pejabat museum juga berharap untuk membuat pameran tur di Inggris sebelum mendirikan pameran permanen di London.

Sementara itu, dikabarakan arsip makalah ilmiah dan data pribadinya seperti draf pertama dari buku terlarisnya A Brief History of Time dan korespondensinya dengan ilmuwan terkemuka akan tetap berada di perpustakaan Universitas Cambridge.

Hawking belajar untuk gelar PhD di Cambridge dan kemudian menjadi Profesor Matematika Lucasian di universitas tersebut, jabatan yang sama yang dipegang oleh Isaac Newton sejak 1669 hingga 1702.

Akuisisi Cambridge atas arsip 10.000 halaman berarti bahwa makalah Hawking akan bergabung dengan makalah Newton dan Charles Darwin di perpustakaan universitas, di mana makalah tersebut akan segera dapat diakses oleh publik secara gratis.

Pustakawan universitas, Jessica Gardner mengatakan arsip tersebut membuat pembacanya untuk masuk ke dalam pikiran Stephen dan melakukan perjalanan bersamanya mengelilingi kosmos. Dengan begitu, lebih memahami tempat di alam semesta ini.

"Arsip yang luas ini memberikan wawasan yang luar biasa tentang evolusi kehidupan ilmiah Stephen, dari masa kanak-kanak hingga mahasiswa riset, dari aktivis disabilitas hingga ilmuwan terobosan baru yang terkenal di dunia," tambahnya.

Didiagnosis dengan penyakit neuron motorik pada usia 22 tahun dan hanya diberi waktu beberapa tahun untuk hidup, Hawking bertahan selama beberapa dekade, meninggal pada tahun 2018 pada usia 76 tahun.

Karyanya tentang misteri ruang, waktu, dan lubang hitam menangkap imajinasi jutaan orang, dan buku sains populernya membuatnya menjadi selebriti di luar jangkauan akademisi.

Hollywood mendedikasikan hidupnya dalam film biografi The Theory of Everything, 2014.

Anak-anak Hawking, Lucy, Tim, dan Robert, mengaku senang karya ayah mereka dilestarikan untuk umum untuk generasi mendatang.

“Ayah saya akan sangat senang dan saya pikir mungkin pada saat yang sama, hanya sedikit kewalahan bahwa dia akan menjadi bagian dari sejarah sains. Dia akan bersama dengan para ilmuwan hebat, orang-orang yang karyanya sangat dia kagumi,” kata Lucy Hawking.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro