Bisnis.com, JAKARTA - Desa wisata terus didorong sehingga mampu meningkatkan posisi dan peran sebagai pelaku penting dalam pembangunan sektor pariwisata. Sebanyak 200 desa ditargetkan menjadi Desa Wisata Mandiri pada 2024. Sejauh ini ada 16 desa yang mendapatkan sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan. Adakah desamu?
Mengutip jadesta, Kamis (17/6/2021), sertifikasi menjadi salah satu komitmen terbaru pemerintah untuk menggalakkan wisata yang berkualitas di tengah pandemi Covid-19 dengan menerapkan 4K, yaitu kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan. Sebanyak 16 desa tercatat menjadi Desa Wisata Berkelanjutan yang sertifikatnya telah diserahkan oleh Menparekraf pada awal Maret 2021.
"Menparekraf @sandiuno memberikan sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan untuk mewujudkan pariwisata yang lestari dan sejahtera," bunyi pernyataan di laman Instagram resmi Kemenparekraf.
Pembangunan pariwisata berkelanjutan ini dipercaya menjadi tren yang dapat meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia dan membuka lapangan pekerjaan. Desa wisata berkelanjutan adalah bentuk pariwisata yang sesuai dengan moto baru Kemenparekraf, yakni quality and sustainable tourism.
Ia menyebut, kalau pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan bisa mensejahterakan.
Berikut 16 desa wisata yang sudah tersertifikasi sebagai Desa Wisata Berkelanjutan :
1. Batulayang, Kabupaten Bogor
2. Kandri, Semarang
3. Lerep, Kabupaten Semarang
4. Nglanggeran, Kabupaten Gunung Kidul
5. Pentingsari, Kabupaten Sleman
6. Candirejo, Kabupaten Magelang
7. Karangrejo, Kabupaten Magelang
8. Jatimulyo, Kabupaten Kulonprogo
9. Pujon Kidul, Kabupaten Malang
10. Osing Kemiren, Kabupaten Banyuwangi
11. Penglipuran, Kabupaten Bangli
12. Pemuteran, Kabupaten Buleleng
13. Sesaot, Kabupaten Lombok Barat
14. Kembang Kuning, Kabupaten Lombok Timur
15. Bilebante, Kabupaten Lombok Tengah
16. Liang Ndara, Kabupaten Manggarai Barat