Bisnis.com, JAKARTA – Pernahkah Anda mendengar saran seperti “Kalau keseleo sebaiknya diurut atau dipijat” atau mendengar cerita seperti “Bawa beban yang berat bisa bikin tulang bengkok” ?
Ada banyak lagi informasi serupa yang telah beredar mengenai tulang dan sendi. Tetapi apakah ini benar? Sayangnya, masih banyak orang yang salah paham tentang penyakit, penyebab dan pengobatan tulang dan sendi sehingga ketika tangannya misalnya, membiru atau bengkak semakin parah masih saja dibebat akan mengakibatkan kematian tangan.
Dokter spesialis tulang, dr Asa Ibrahim, SP.OT melalui laman Instagramnya @asaibrahim_, Senin (21/6/2021) membagikan beberapa mitos tulang dan sendi yang sudah terlanjur menyebar di kalangan masyarakat.
1. Jika cedera atau keseleo, segera diurut biar cepat sembuh
Pada kasus cedera sendi akibat benturan atau puntiran saat berolahraga, misalnya pada pergelangan kaki, kemungkinan paling ringan yang terjadi adalah regangan atau yang parah sampai robekan pada ligamen pergelangan kaki. Padahal fungsi ligamen untuk mempertahankan posisi sendi. Akibatnya, kaki menjadi bengkak dan memar karena perdarahan dalam sendi dan nyeri.
Begitu diurut dan ditarik-tarik akan semakin memperparah sendi yang cedera dengan perdarahan. “Urut atau pijat akan menambah penekanan atau trauma yang memperparah cedera sendi,” kata dr Asa. Hal ini juga berlaku untuk sendi lain seperti bahu, lutut, tangan dan sebagainya.
Asa membagikan penanganan awal yang tepat saat cedera sendi : PRICE.
- Protection. Lindungi dulu bagian yang cedera.
- Rest. Diistirahatkan, hindari dipijakkan, apalagi untuk diurut.
- Ice. Kompres es segera, lebih cepat lebih baik.
- Compression. Pasang bebat secukupnya, jangan terlalu longgar atau terlalu ketat.
- Elevation. Tinggikan posisi kaki di atas posisi jantung, jika sedang tidur jangan lupa untuk diberikan ganjalan seperti bantal.
Tindakan kompresi, es dan meninggikan kaki berfungsi untuk mengurangi perdarahan yang terjadi di pergelangan kaki. Semakin banyak perdarahan, semakin parah cedera, akan semakin lama sembuhnya, jelas dr Asa.
2. Sendi bunyi dan sering dibunyikan bisa jadi penyakit
Pada sendi terdapat cairan yang berfungsi memberikan nutrisi dan melumasi sendi, serta gelembung udara. Saat Anda menggerakan sendi pada posisi tertentu dapat mengeluarkan suara karena gerakan gelembung udara yang pecah.
Jadi, meregangkan sendi dan membuat suara pada sendi adalah hal yang biasa, tidak mempercepat kerusakan sendi atau pengapuran. “Hal yang bisa mempercepat kerusakan sendi adalah pembebanan sendi berlebih dalam jangka waktu lama,” jelas dr Asa.
Namun jika sendi Anda terus-menerus mengeluarkan suara saat sendi digerakkan, ini bisa mengindikasikan suatu kondisi pengapuran sendi atau penyakit pada tendon atau otot. Apalagi jika disertai dengan rasa nyeri. “Pada kondisi ini, sebaiknya segera diperiksa untuk evaluasi apakah ada penyakit tertentu.”
3. Sering masturbasi membuat lutut jadi kopong
Kenyataannya tidak ada hubungannya sama sekali. Tidak akan ada perubahan struktur lutut, cairan sendi tidak akan habis dan isi lutut Anda tidak akan jadi udara dan membuatnya kopong. “Mau masturbasi sesering apapun tidak akan membuat lutut Anda kenapa-kenapa,” katanya.
Masturbasi yang terlalu sering, lebih berkaitan ke aspek psikologis. Selain itu, jika terlalu bersemangat atau menggunakan permukaan yang kasar, dapat menyebabkan lecet, luka atau infeksi pada alat kelamin.
4. Sering sakit pada sendi berarti asam urat tinggi
Pada pasien usia lanjut, nyeri pada lutut paling sering disebabkan oleh osteoarthritis, bukan asam urat. Pada pasien usia muda, nyeri lutut dan sendi lain pada tubuh paling sering disebabkan oleh overuse atau overtrain (penggunaan berlebihan), bukan asam urat.
Kadar asam urat yang tinggi pada darah dapat menyebabkan gejala sendi jika mengendap di dalam sendi dan yang paling sering terkena adalah sendi jari kaki. Gejalanya yakni sendi bengkak, merah dan sangat nyeri saat beraktivitas dan beristirahat.
“Jadi jika lutut Anda atau orang tua Anda sakit, namun tidak bengkak, merah, membaik dengan istirahat jika melakukan aktivitas berat baru mengalami sakit, kemungkinan besar bukan suatu kasus asam urat pada sendi,” tambahnya.
5. Membawa tas yang berat terus-menerus bisa menyebabkan tulang belakang bengkok
Faktanya kondisi bengkok ke samping pada tulang belakang atau skoliosis tidak dipengaruhi oleh kebiasaan sering mengangkat tas berat atau sering duduk pada posisi tertentu.
Menurut dr Asa, skoliosis sendiri jauh lebih banyak terjadi pada anak perempuan dibandingkan laki-laki. Banyak faktor yang bisa menyebabkan terjadinya skoliosis, mulai dari keturunan, hormonal, riwayat keluarga, dan sebagainya. Namun, riwayat mengangkat berat bukan salah satu diantaranya.
6. Kalau patah tulang tidak perlu ke dokter, dukun tulang juga bisa bikin tulang nyambung
“Jujur saja mitos ini benar. Mau ke dukun, mau ke dokter, mau tidak diapa-apakan sebenarnya sebagian besar tulang patah akan tetap menyatu. Masalahnya menyatu dalam posisi seperti apa?” katanya.
Tulang memiliki kapasitas penyembuhan yang sangat tinggi. Ketika patah tulang terjadi, asal ada kontak, akan menyambung kembali dan sembuh. “Sehingga target penyembuhan tulang itu bukan hanya nyambung, tapi nyambung dalam posisi yang baik, fungsi bagus dan sendi tidak kaku.”