Bisnis.com, JAKARTA - Ketika kekhawatiran akan penularan yang cepat dari varian delta virus corona, ternyata, data dari pemerintah Inggris mencatat angka kematian akibat varian yang berasal dari India itu rendah.
Bahkan, disebutkan angka kematiannya lebih rendah dibandingkan dua varian lainnya, yakni Alpha dan Beta.
Menurut dr Umum Adam Prabata sekaligus PhD Student at Kobe University itu, rasio kematian akibat varian Delta sejauh ini ternyata lebih rendah dibanding varian lainnya yang kasusnya banyak (Alpha dan Beta). Delta: 0,3% Alpha: 1,9% Beta: 1,5%.
Angka rasio itu berdasarkan hasil pendataan di Inggris.
"Jadi JANGAN asal klaim dulu kalau varian Delta ini LEBIH MEMATIKAN yaa," tulisnya di akun twitternya.
Dia juga menambahkan jika data itu juga bisa terus berubah karena pemerintah Inggris rutin update data tersebut minimal seminggu sekali.
"Yang jelas klaim 'Varian Delta lebih mematikan' sejauh ini BELUM TERBUKTI," tegasnya.
Karena itu, dia mengimbau agar seluruh masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan agar tidak tertular. jPasalnya, jumlah orang yang meninggal akan jadi semakin banyak kalau yang tertular juga semakin banyak.
Sementara itu, berdasarkan data dari assets.publishing.service.gov.uk, disebutkan jika kasus covid-19 varian delta di Inggris mencapai 92.029.
Dimana sebanyak 53.882 terinfeksi yang belum divaksinasi. Sementara sebanyak 6.242 orang sudah divaksinasi dosis satu kurang dari 21 hari, 13.715 orang sudah disuntik vaksin 1 dosis lebih dari 21 hari, dan 7.235 orang sudah disuntik vaksin lengkap alias 2 dosis.