Bisnis.com, JAKARTA - Belakangan muncul kabar yang tersebar di platform berbagi pesan bahwa vaksin bisa menimbulkan Covid-19 malah jadi makin parah.
Hal ini membuat makin banyak orang khawatir dan tak yakin untuk divaksinasi. Padahal, hal itu terbukti tidak benar.
Dokter Adam Prabata menjelaskan, vaksin bisa saja memperparah penyakit, karena terjadi ADE (antibody dependent enhancement).
Mengutip hasil penelitian Lee pada 2020 dan Ricke pada 2021, dijelaskan bahwa ADE adalah peningkatan derajat keparahan penyakit yang diperantarai oleh antibodi.
"Kenapa ADE bisa terjadi? Pertama, karena penetralisir virus kurang sehingga antibodi yang terbentuk tidak optimal. Ini membantu virus lebih mudah masuk ke dalam sel, dan badan makin radang karena ada masalah pada imun," jelasnya melalui unggahan di Instagram, dikutip Selasa (20/7/2021).
Adam menjelaskan bedanya ketika antibodi efektif, seharusnya antibodi berfungsi mengganggu ikatan virus dengan reseptor tempat menempelnya virus, sehingga kemampuan virus untuk menimbulkan infeksi berkurang.
Dengan kejadian ADE, virus justru lebih mudah masuk ke dalam sel dan mencapai reseptor virusnya dan menimbulkan infeksi lebih berat
"Namun, sampai sekarang tidak ada laporan ADE dari orang yang menerima vaksin Covid-19. Adapun, vaksin Covid-19 tidak terbukti menyebabkan keparahan kasus meningkat jadi berat," tambahnya.
Dia menyimpulkan, bahwa vaksin Covid-19 tidak terbukti membuat orang yang sudah divaksinasi berpotensi terkena Covid-19 yang lebih berat.
"Antibody dependent enhancement [ADE] akibat vaksin yang diduga dapat membuat terkena Covid-19 lebih berat hanya sebatas dugaan, namun tidak terjadi baik pada saat penelitian maupun saat vaksin diberikan ke masyarakat," tegasnya.