Bisnis.com, JAKARTA- Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menilai ada kepentingan tertentu yang dituju jikalau Covid-19 bukan terjadi secara alamiah.
Ditanya tentang siapa menyebarkan virus tersebut, Siti mengaku tidak tahu. Namun yang terjadi saat ini adalah virus tersebut telah menyebar dengan cepat dan meluas. Menurutnya, jika pun virus tersebut memang merupakan hasil rekayasa, maka berhentinya penyebaran virus sangat tergantung pada kebutuhan dari pihak yang menyebarkan virus.
“Kalau masih punya kepentingan ya pandemi terus. Pasti ada untungnya, kalau tidak menguntungkan buat apa. Amerika dan Serikat saya pikir adalah korban,” ujarnya dalam wawancara dengan Karni Ilyas yang dipublikasikan oleh akun Karni Ilyas Club yang dikutip pada Sabtu (7/8/2021).
Berbicara tentang penanganan Covid-19, menurutnya pemerintah tidak melakukan identifikasi secara tepat. Selama ini, lanjutnya, pemerintah hanya memfokuskan diri pada pembatasan kerumunan atau mobilitas masyarakat.
“Sejak Maret 2020, sudah berapa kali lockdown, PSBB, PPKM, mikro, PPKM darurat. Tujuan cuma satu hilangkan kerumunan. Kalau tujuan batasi human contact, sudah dapat. Sudah dapat batasi pergerakan tapi kasus masih tinggi. Artinya, PPKM ternyata bukan jalan keluar yang baik ketika terjadi ledakan,” tuturnya.
Menurutnya, yang harus diketahui oleh pemerintah adalah penyebab terjadinya ledakan penderita serta berani melakukan penelitian secara detail tentang karakteristik virus tersebut sehingga pemerintah jangan menggunakan asumsi semata.