Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan bahwa kita harus bersiap untuk hidup lama dengan Covid. Ini dia sampaikan dalam video podcast terbaru dengan Deddy Corbuzier bertajuk "Ya Saya Jujur Tidak Vaksin!! Kita Debat!! Budi Sadikin."
Dalam obrolannya bersama Deddy, Budi menyampaikan beberapa alasan mengapa kita harus bersiap untuk hidup lama dengan Covid.
“Pertama, sejarah tuh jarang sekali ada yang cepat hilang yang namanya virus. Pasti butuh waktu tiga tahun, lima tahun, bahkan ada yang ratusan tahun,” kata Budi dalam video terbaru Deddy pada Rabu (25/8/2021).
Kedua adalah bagaimana kita mengatur perilaku hidup kita agar tetap aman tetapi bisa hidup normal.
“Saya suka kasih contoh penyerangan 9/11. Semua orang jadi takut terbang. Akhirnya mereka bikin protokol keamanan yang baru. Kita di scan segala macam. Kita kesel pertama kali. Tapi begitu udah jalan kita nyaman-nyaman aja. Tapi itu berubah sekali protokol keamanannya. Sekarang ini sama, cuman itu kalau itu hanya aktivitas terbatas, sekarang semua aktivitas kehidupan berubah. Melengkapi protokol kesehatan yang baru. Salah satunya vaksin, menggunakan masker, kita harus rajin cuci tangan, jaga jarak, nah itu nantinya yang akan kita bangun,” jelasnya.
Diakui Budi semua pandemi merubah perilaku manusia jika dilihat dari sejarahnya. Namun, jika melihat sejarah umat manusia, manusia sangat adaptif dan survive.
Menyadari semua orang akan hidup lama dengan Covid, Budi bersama tim Kementerian Kesehatan sudah mulai membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) di hampir semua aktivitas.
“Tugas kita di Kementerian Kesehatan adalah untuk bisa mengatur semua perilaku manusia, semua aktivitas kita agar secara protokol kesehatan benar tapi bisa jalan normal.” katanya.
Kepada Deddy, Budi mengatakan ada enam sektor yang menjadi fokus mereka saat ini, antara lain perdagangan modern dan tradisional, industri, pendidikan dan keagamaan.
Dalam membuat protokol kesehatan, disesuaikan dengan risiko yang dihasilkan dari masing-masing sektor. Di mal misalnya, yang menjadi risiko adalah kerumunan. Maka dari itu, dilakukan pembatasan bagi pengunjung yang ingin memasuki mall.
“Kayak di mal, kita kerjasama dengan asosiasi mall. Kita bikin desain (prokes) bersama-sama, kemudian mereka yang akan bantu nerapin. Jadi protokol kesehatan dibuat oleh kita (Kemkes) dan mereka yang ngerti,” kata Budi.
Health
Menteri Kesehatan : Prokes akan Dibuat di Hampir Semua Aktivitas Masyarakat
Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Mia Chitra Dinisari