Bisnis.com, JAKARTA — Dokter spesialis kulit dan kelamin dari ZAP Premiere, dr. Eyleny Meisyah Fitri, Sp.KK mengatakan jika kasus kebotakan pada pria dan wanita berbeda.
Kebotakan rambut yang disebabkan kerentanan atau sensitivitas folikel rambut terhadap hormon androgen disebut alopesia anrogenetik (AGA). Kebotakan tersebut terjadi pada orang yang memiliki kecenderungan genetik faktor keturunan.
"Dapat terjadi pada pria maupun wanita namun dengan kondisi yang berbeda. Frekuensi dan keparahan AGA meningkat seiring bertambahnya usia," ujarnya secara virtual pada acara ZAP Premiere Virtual Media Meet Up, Selasa (31/8/2021).
Eyleny memaparkan jika pria yang alami kebotakan akan membetuk pola khas di kepala. Biasanya pria akan alami kemunduran garis rambut.
Pada daerah dahi, garis rambut semakin melebar membentuk gambaran karakteristik garis "M". Pola itu diciptakan dari rambut yang rontok dan menyisakan rambut dengan pola huruf tersebut di kepala.
Kemudian terjadi penipisan rambut pada area mahkota yang menyisakan rambut pada bagian tepi kulit kepala.
Lalu, pada kasus wanita, kebotakan juga punya tampilan khas dan pola distribusi tertentu. Berbeda dengan pria, garis rambut di area depan kepala wanita tidak mengalami kemunduran.
Umumnya terjadi penipisan di daerah sentral pada puncak kepala wanita.
"Kondisi ini memiliki banyak penyebab. Untuk penyembuhan dan terapinya akan disesuaikan dengan masing-masing jenis penyebabnya," tandasnya.