Bisnis.com, JAKARTA – Rambut rontok atau patah merupakan salah satu masalah rambut yang paling sering dialami orang-orang. Berbagai faktor menjadi penyebab namun bisa disembuhkan.
Ahli anti penuaan dan estetika, dokter Nadia Alaydrus, mengatakan rambut yang sehat adalah ketika rambut yang lebat, bertekstur lembut, tidak mudah rontok atau patah, dan mudah diatur.
Saat masih anak-anak hingga remaja, rambut bisa berada pada kondisi optimalnya, hingga saat mulai dewasa rambut mulai menipis, mudah rusak, rontok, dan patah.
| Baca Juga Ini 10 Makanan Mencegah Rambut Rontok |
|---|
"Hal ini banyak penyebabnya, mulai dari luar dari kesalahan perawatan, gaya hidup, sampai dari dalam, asupan makanannya yang berpengaruh pada pertumbuhan rambut kita," ujarnya dalam Media Gathering NR di Jakarta, Selasa (29/4/2025).
Lantas apakah kondisinya bisa dikembalikan menjadi sehat lagi?
Bisa. Dokter Nadia mengungkapkan, saat dewasa rambut rontok yang normal adalah antara 0-50 helai per hari. Jika lebih dari itu, antara 50-100 helai per hari bisa dikonsultasikan ke dokter.
Adapun, rambut rontok juga kerap dialami oleh ibu hamil dan menyusui. Hal ini banyak disebabkan oleh perubahan hormon.
"Dalam fase hamil dan menyusui lumrah dialami rambut rusak dan rontok. Yang harus dikhawatirkan adalah ketika hal itu terjadi di luar periode tersebut," imbuhnya.
Apabila terjadi kerusakan seperti kerontokan rambut berlebihan, Nadia mengatakan bisa dimulai dengan melacak perubahan pada diri masing-masing.
"Bisa ditracing apakah ada pakai produknya yang salah, perubahan pola gaya hidupnya misalnya diet, tidurnya kurang, stres, dan asupan nutrisinya," jelasnya.
Secara alami, kerontokan rambut bisa dicegah dari dalam, dengan memastikan asupan protein, vitamin D, dan zat besi tercukupi, mengendalikan stres, dan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat.
Selanjutnya, dari luar bisa melakukan perawatan untuk kerontokan rambut dan menggunakan produk-produk untuk memperkuat rambut, seperti yang mengandung protein, dan biotin.
Adapun, untuk penataan rambut, Nadia memberikan tips. Pertama, untuk melakukan styling seperlunya.
"Zaman sekarang kan banyak yang suka styling, dicatok, hari dryer, kena panas setiap hari, cuma kalo bisa seperlunya saja," ujarnya.
Selanjutnya, untuk keramas sesuaikan dengan tipe rambut dan kulit kepala.
"Keramas tidak harus setiap hari, apalagi kalau memang kulit kepalanya kering. Malah bisa ditambahkan perawatan lainnya, kondisioner atau hair mask. Disesuaikan saja dengan kondisi masing-masing," lanjutnya.
Kemudian, upayakan keramas tidak menggunakan air hangat atau panas, dan tidak membungkus kepala dengan handuk terlalu lama setelah keramas.
"Kalau keramas jangan pakai air panas karena bisa merusak rambut. Cukup pakai air biasa atau dingin karena air panas bisa menghilangkan minyak alami rambut dan membuat rambut lebih mudah rontok," jelasnya.
Untuk mengeringkan rambut, gunakan pengering tanpa udara panas, dan gunakan sisir khusus rambut basah.
Selain itu, hindari terlalu sering menguncir rambut dengan model kuncir kuda yang membuat rambut tertarik terlalu kencang.
