Hipertensi/boldsky.com
Health

Kasus Hipertensi di Dunia Meningkat 2 Kali Lipat

Ni Luh Anggela
Kamis, 9 September 2021 - 10:26
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Dalam 30 tahun terakhir, jumlah orang yang hidup dengan hipertensi meningkat dua kali lipat secara global, menurut studi terbaru Lancet. Diagnosis, pengobatan, dan pengendalian penyakit ini tentu membutuhkan perhatian segara.
 
Studi ini juga mencatat bahwa sebagai penyebab utama stroke, penyakit jantung, dan penyakit ginjal, tekanan darah tinggi dikaitkan dengan lebih dari 8,5 juta kematian di seluruh dunia setiap tahun.
 
Hipertensi, yang juga dikenal dengan tekanan darah tinggi terjadi ketika pembuluh darah terus-menerus meningkatkan tekanan. Biasanya, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah di atas 140/90 dan dianggap parah jika tekanan di atas 180/120.
 
Melansir Indian Express, Kamis (9/9/2021), Dr Bipeenchandra Bhamre, ahli bedah kardio-toraks dari Rumah Sakit dan Pusat Penelitian Yayasan Sir H N Reliance menggambarkan bahwa dalam kondisi tersebut, jantung harus bekerja keras untuk mengedarkan darah di arteri kita.
 
“Untuk jantung, tekanan darah tinggi bekerja seperti membawa beban berat. Hipertensi yang tidak tertangani dalam jangka waktu lama menyebabkan tekanan ekstra pada dinding arteri,” katanya.
 
Menurut Dr Narayan Gadkar, konsultan ahli jantung dari Zen Multispeciality Hospital, Chembur, usia, riwayat keluarga, obesitas atau kelebihan berat badan, penggunaan tembakau, kurang aktivitas fisik, terlalu banyak natrium, dan kurang kalium dalam makanan dapat mengundang hipertensi.
 
Dr Gadkar menjelaskan bahwa jika seseorang mengalami sesak napas atau mimisan, maka sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter karena bisa jadi ini merupakan gejala hipertensi. Selain itu, Dr Gadkar menjelaskan bahwa jika seseorang mengalami sesak napas atau mimisan, maka sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter.
 
Hipertensi seringkali tidak menunjukkan gejala. Skrining berkala dan pemantauan parameter kesehatan dapat mencegah timbulnya penyakit kronis dan berdampak signifikan pada morbiditas dan mortalitas, kata Dr Radha Rangarajan dari CSO HealthCube.
 
“Deteksi hipertensi dan pengobatan, jika diperlukan, dapat membuat seseorang tetap sehat selama beberapa dekade, ”katanya.
 
Meskipun tidak pernah terlalu dini untuk memulai skrining, dia menambahkan, setiap individu memiliki faktor risiko unik termasuk riwayat keluarga, gaya hidup, dan diet. Ini harus dinilai oleh dokter untuk menentukan parameter yang perlu disaring dan frekuensinya.
 
Untuk menurunkan angka dalam kisaran yang direkomendasikan, Anda harus tetap aktif secara fisik dan berolahraga setiap hari.
 
“Lakukan aktivitas yang Anda sukai seperti berenang, menari, aerobik, latihan kekuatan, atau bahkan berlari. Tetap bebas dari stres dengan melakukan yoga atau meditasi. Makan makanan seimbang yang sarat dengan buah-buahan segar, sayuran, dan kacang-kacangan. Hindari terlalu banyak garam dan makanan olahan. Tetap waspada, jaga kesehatan,” ujar Dr Gadkar.
 
Mengurangi asupan garam hingga 6 gram per hari adalah suatu keharusan.
 
“Hindari terlalu banyak makanan asin seperti acar, keripik dan kacang asin. Makan lebih sedikit gula, makanan berminyak, dan menjaga berat badan normal, serta olahraga teratur adalah mantranya,” kata Dr Manjusha Agarwal, konsultan senior, dan dokter di Rumah Sakit Global, Mumbai.

Penulis : Ni Luh Anggela
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro