Cara  menghilangkan perut buncit/AARP
Health

Kenali Penyebab dan Gejala Cortisol Belly, Perut Buncit dan Tekanan Darah Tinggi

Mutiara Nabila
Jumat, 11 April 2025 - 09:15
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Pernahkah Anda berada dalam kondisi stres, kemudian merasa berat badan jadi mudah naik dan perut buncit? Jangan-jangan Anda mengalami Cortisol Belly.

Mengutip Health, Cortisol Belly adalah sebutan ketika terjadi kenaikan berat badan di daerah perut, terkadang disebut obesitas perut, yang disebabkan oleh kelebihan hormon stres kortisol. Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja yang mengalami stres berkepanjangan.

Ada pula faktor lain juga dapat menyebabkan penumpukan lemak di perut. Cortisol Belly umum terjadi, dan lebih umum terjadi pada perempuan.

Gejala Cortisol Belly

Cortisol Belly sering disebut sebagai "perut stres" karena berat badan akan banyak bertambah di area perut selama periode stres yang meningkat. Saat terjadi, Anda mungkin pertama kali melihat perubahan pada penampilan Anda dan bukan gejala lainnya.

Namun, Cortisol dapat menyebabkan beberapa gejala yang mungkin tidak langsung Anda kaitkan dengan peningkatan lemak perut. 

Orang dengan perut kortisol mungkin mengalami gejala berikut:

- Peningkatan berat badan di perut

- Guratan kulit/stretchmark

- Kecemasan dan depresi

- Peningkatan nafsu makan dan asupan makanan

- Mudah memar

- Kelemahan otot

- Tekanan darah tinggi

Gejala lain dari kelebihan kortisol dapat meliputi wajah bulat, kadang-kadang disebut wajah bulan atau moonface, timbunan lemak berlebih di atas tulang selangka dan di antara tulang belikat, diabetes, dan osteoporosis.

Selain itu, peningkatan lemak perut juga dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, diabetes, dan kondisi kesehatan lainnya.

Lantas, Apa Penyebab Cortisol Belly?

Saat Anda mengalami stres, tubuh Anda beradaptasi untuk menghadapi ancaman yang dirasakan dalam reaksi yang dikenal sebagai respons melawan atau lari. 

Pada kondisi tersebut, denyut jantung dan tekanan darah Anda meningkat, tubuh Anda melepaskan lebih banyak glukosa untuk mengisi otot-otot Anda, dan Anda menjadi sangat sadar akan lingkungan sekitar Anda.

Ketika hal ini terjadi, tubuh Anda juga melepaskan hormon stres yang disebut kortisol dari kelenjar adrenal, yang terletak di atas ginjal Anda. Respons ini biasanya membantu tubuh Anda mengatasi stresor langsung.

Namun, ketika Anda menghadapi periode stres yang berkepanjangan, misalnya, perceraian, penyakit kronis, atau masalah sekolah, pelepasan kortisol yang terus-menerus dapat berdampak negatif pada tubuh Anda. Hal tersebut dapat menyebabkan:

- Membuat Anda kurang peka terhadap hormon lain yang disebut leptin, yaitu hormon yang membuat Anda merasa kenyang setelah makan

- Meningkatkan asupan makanan dan menaikkan gula darah Anda

- Mempengaruhi keseimbangan cairan dan meningkatkan tekanan darah Anda

- Mempengaruhi kesehatan mental Anda dan membuat Anda merasa lebih cemas, mudah tersinggung, atau tertekan

- Mempersulit sistem kekebalan tubuh Anda untuk bekerja secara efektif.

Cortisol Belly merupakan salah satu gejala kelebihan kortisol dalam tubuh, kemungkinan besar akibat stres yang berlangsung lama.

Faktor Risiko

Siapa pun dapat mengalami Cortisol Belly, tetapi lebih umum terjadi pada orang dewasa perempuan. 

Faktor risiko yang dapat menyebabkan kelebihan kortisol dalam tubuh dan dapat menyebabkan Cortisol Belly meliputi:

- Riwayat stres yang berkepanjangan

- Paparan trauma di masa kecil

- Nyeri kronis

- Pola makan yang mengandung banyak gula tambahan

- Sering mengonsumsi alkohol

- Kurang tidur (tidak cukup tidur atau tidur berkualitas)

- Kondisi kesehatan mental

- Penggunaan obat steroid

- Merokok

Halaman:
  1. 1
  2. 2
Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro