Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Bahaya Punya Tekanan Darah Rendah atau Hipotensi

Tekanan darah rendah juga bisa mengindikasikan masalah kronis, seperti ketidak seimbangan hormon, atau kondisi akut, seperti anafilaksis.
Novita Sari Simamora
Novita Sari Simamora - Bisnis.com 09 September 2021  |  12:03 WIB
Bahaya Punya Tekanan Darah Rendah atau Hipotensi
Cara menurunkan tekanan darah tinggi tanpa obat-obatan - Freepik.com

Bisnis.com, JAKARTA - Banyak orang dengan tekanan darah rendah tidak memiliki gejala. Namun, mereka sangat bugar dan memiliki kesehatan yang baik.

Tekanan darah normal biasanya berada di rentang 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg. Kalau sudah berada di bawah 90/60 mmHg maka  akan disebut darah rendah atau hipotensi.

Tekanan darah atau tensi darah akan sangat bergantung dengan aktivitas yang dilakukan saat tekanan darah diukur hingga gaya hidup. Mengutip dari Medical News Today, Kamis (9/9/2021), tekanan darah normal akan menjadi tanda bahwa tubuh dalam keadaan sehat. 

Adapun hipotensi juga dapat mengindikasikan masalah kronis, seperti ketidakseimbangan hormon, atau kondisi akut, seperti anafilaksis.

Gejala umum menjadi gejala darah rendah adalah pusing-pusing dan pingsan.

Berikut efek dari memiliki tekanan darah atau tensi rendah:

1. Sakit dada

2. Kulit dingin, pucat, kering, atau lembap

3. Demam

4. Sakit kepala dan leher kaku

5. Perubahan penglihatan

6. Diare dan muntah

7. Reaksi alergi, seperti pembengkakan

8. Sulit bernafas

9. Kelelahan dan kelemahan

10. Haus dan dehidrasi

11.  Perubahan irama jantung

Apa penyebab tekanan darah normal?

Tekanan darah sangat tergantung pada dua mekanisme utama: fungsi jantung dan resistensi pembuluh darah. Ini juga dikombinasikan dengan efek faktor neurologis dan hormonal, mekanisme ini menentukan sejauh mana tekanan darah akan tinggi atau rendah.

Tensi rendah juga bisa disebabkan oleh gangguan hormon. Kelenjar tiroid membuat dan menyimpan hormon yang membantu mengatur berbagai fungsi tubuh, termasuk detak jantung dan tekanan darah. Kelenjar adrenal mengatur respons stres. Masalah dengan kedua jenis kelenjar dapat menyebabkan hipotensi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

darah tekanan darah
Editor : Novita Sari Simamora

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top