Bisnis.com, JAKARTA – Mengalami rasa nyeri di dalam atau di sekitar gigi dan rahang Anda? Bisa jadi Anda mengalami sakit gigi.
Saat mengalami sakit gigi, biasanya rasa tidak nyaman akan timbul dan kemungkinan dapat mengganggu tidur Anda. Penyebab sakit gigi beragam, seperti kerusakan gigi, sensitivitas gigi, masalah pada gusi, abses gigi, impaksi gigi bungsu, gigi retak hingga infeksi sinusitis.
Tapi, rasa tidak nyaman tersebut bisa Anda atasi dengan obat sakit gigi. Beberapa obat sakit gigi bisa Anda temukan di apotek terdekat tanpa perlu menebus resep dokter. Namun, ada baiknya untuk tetap berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter gigi untuk mendapatkan obat yang sesuai untuk kondisi Anda.
Berikut beberapa pilihan obat sakit gigi yang dapat Anda temukan di apotek terdekat, dari berbagai sumber :
1. Parasetamol
Parasetamol adalah obat analgesik dan antipiretik yang populer dan digunakan untuk meredakan demam dan nyeri, termasuk nyeri haid atau sakit gigi.
Menurut hasil studi jurnal Annals of Maxillofacial Surgery, obat ini juga bisa membantu meredakan sakit gigi terutama untuk rasa nyeri yang terjadi cabut gigi.
Untuk orang dewasa, konsumsi parasetamol 1000 mg tiap 6 hingga 8 jam atau 2 tablet 500 mg diminum tiap 4 hingga 6 jam.
2. Ibuprofen
Sama seperti parasetamol ibuprofen merupakan obat yang tergolong dalam kelompok obat anti-inflamasi nonsteroid dan digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan, seperti sakit gigi, nyeri haid dan radang sendi.
Ibuprofen sebagai obat anti-inflamasi nonsteroid diklaim dapat bekerja dengan baik untuk sakit gigi karena mampu mengurangi masalah peradangan. Ini umum terjadi ketika terjadi nyeri pada gigi Anda.
Dosis orang dewasa dan remaja untuk mengatasi sakit gigi adalah sekitar 200 hingga 400 mg setiap 4 hingga 6 jam, tergantung dengan kebutuhan dan rasa sakit yang dirasakan.
3. Hidrogen peroksida 3%
Hidrogen peroksida atau hydrogen peroxide adalah obat antiseptik ringan yang sering dijadikan obat kumur untuk membunuh bakteri serta kuman penyebab terjadinya masalah gigi dan gusi termasuk sariawan dan radang gusi (gingivitis).
Cairan hidrogen peroksida harus dilarutkan dulu karena bentuk murninya dapat melukai mulut dan gusi Anda. Penggunaannya cukup mudah, yakni larutkan hidrogen peroksida dengan air lalu kumur-kumur selama 30 detik. Setelahnya, segera buang dan kumur lagi dengan air bersih.
4. Benzocaine
Benzocaine adalah obat anestesi atau bius lokal yang berbentuk obat kumur, gel, salep dan bubuk. Mereka bekerja dengan cara memblokir sinyal saraf di tubuh Anda. Benzocaine topikal, bermanfaat untuk mengurangi rasa sakit atau ketidaknyamanan sehingga kulit atau permukaan di dalam mulut Anda menjadi mati rasa.
Dosis setiap orang berbeda-beda, oleh karena itu pastikan selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat ini.
5. Naproxen
Sama seperti parasetamol dan ibuprofen, naproksen merupakan salah satu obat anti-inflamasi nonsteroid yang digunakan untuk mengurangi nyeri, bengkak dan kemerahan akibat peradangan yang disebabkan oleh sejumlah kondisi. Mereka seringkali digunakan untuk mengobati sakit gigi.
Saat sakit gigi, Anda dapat minum sekali 550 mg naproxen sodium, diikuti oleh 550 mg naproxen sodium setiap 12 jam atau 275 mg setiap 6 hingga 8 jam sesuai kebutuhan.
6. Antibiotik
Antibiotik seperti penisilin dan amoksisilin (Amoxil) digunakan untuk berbagai infeksi yang mungkin terjadi setelah prosedur gigi. Eritromisin (Benzamycin, Emgel, Ery, Ilotycin, Staticin) biasanya diresepkan ketika pasien memiliki alergi terhadap penisilin atau amoksisilin (Amoxil).