Gunawan Maryanto/Instagram-gunawan maryanto
Entertainment

Aktor Gunawan Maryanto Meninggal, Ini Kiprahnya di Dunia Seni

Aliftya Amarilisya
Kamis, 7 Oktober 2021 - 14:03
Bagikan

Bisnis.com, YOGYAKARTA - Aktor, penulis, sekaligus sutradara teater Gunawan Maryanto mengembuskan nafas terakhir pada Rabu (6/10/2021) pukul 20.00 WIB di RS Ludira Husada, Yogyakarta.

Diketahui dari pihak keluarga, seniman kelahiran April 1976 tersebut meninggal dunia karena serangan jantung. Dikutip dari akun Instagram Teater Garasi, jenazah Gunawan Maryanto dikebumikan pada Kamis (7/10/2021) ini di Karang Malang.

Kepergiannya yang begitu mendadak tersebut tak pelak menyisakan duka yang begitu mendalam bagi keluarga dan rekan-rekannya.

Ketua Humas Persatuan Artis FIlm Indonesia (Parfi), Evry Joe, pun mengucapkan duka yang mendalam atas kepergian seniman yang akrab dipanggil Cindhil itu.

"Saya Evry Joe, Ketua Humas Parfi mengucapkan duka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulang dengan mendadaknya sahabat kita, seniman dari Jogja, mas Gunawan Maryanto," katanya, dikutip dari Antara.

Lepas dari itu, Gunawan Maryanto sendiri telah berkecimpung di dunia seni sejak tahun 90-an. Ia aktif mengelola Teater Garasi sebagai associate artistic dan Indonesia Dramatic Reading Festival (IDRF) sebagai penata program.

Adapun sejumlah karya pernyutradaraannya bersama Teater Garasi di antaranya adalah Sri (adaptasi dari Yerma karya F Garcia Lorca, 1999), Repertoar Hujan (2001, 2005), Gandamayu (2012), dan Krontjong Mendoet (2012).

Ia juga sempat membintangi sejumlah film layar lebar besutan para sutradara ternama, di antaranya Guru Bangsa: Tjokroaminoto, Mencari Hilal, Istirahatlah Kata-kata, dan Hiruk-Pikuk si Al-Kisah (The Science of Fictions).

Atas kepiawaiannya dalam berakting, Gunawan pun pernah memenangkan berbagai penghargaan, seperti Usmar Ismail Award 2017 sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik dari film Istirahatlah Kata-kata dan FFI 2020 sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik dari film Hiruk-Pikuk si Al-Kisah.

Tak hanya itu, tulisan-tulisannya pun turut mengundang perhatian banyak kalangan. Sebut saja Sejumlah Perkutut buat Bapak. Pada tahun 2010, buku tersebut mendapatkan penghargaan Khatulistiwa Literary Award.

Lalu, puisinya yang bertajuk Kupanggil Kau Batu mendapat Anugerah Sih Award dari Jurnal Puisi tahun 2004. Sementara itu, pada tahun 2007, puisi Jineman Uler Kambang meraih penghargaan Anugerah Budaya dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata untuk Media Cetak dan Elektronik.

Lebih lanjut, tidak hanya berkiprah di dalam negeri alumni SMA Negeri 6 Yogyakarta ini juga pernah membacakan karyanya di Frankfurt Book Fair pada 2015, mengikuti OzAsia Festival sebagai teaterawan di Adelaide, Australia, dan bersama Wayang Bocor dan Eko Nugroho melawat ke New York, North Carolina, serta Los Angeles pada tahun 2017.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro