Bisnis.com, JAKARTA – Varian Covid-19 Omicron kini menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat di Indonesia, sebab telah menginfeksi pekerja di Wisma Atlet.
Meskipun varian Omicron dikhawatirkan menjadi mutasi terburuk yang pernah ada dalam Covid-19, saat ini masih dilakukan studi efeknya.
Komisioner Departemen Kesehatan Masyarakat Chicago, Dr. Allison Arwady mengatakan ada peningkatan keyakinan bahwa omicron menyebar dengan cepat dan bahkan lebih cepat daripada varian delta.
"Data awal menunjukkan bahwa mungkin dua hingga dua setengah kali lebih mudah menyebar dari varian delta," kata Dr. Arwandy dalam NBC Chicago, Kamis (16/12/21).
Sementara itu, Direktur CDC, Rochelle Walensky mengatakan bahwa data awal menunjukkan omicron lebih menular daripada delta, dengan waktu dua kali lipat dalam dua hari.
Menurut analisis data pada hari Selasa (14/12/21), dari Afrika Selatan, di mana omicron mendorong lonjakan infeksi, varian tersebut tampaknya tidak hanya menyebar lebih mudah dari orang ke orang, tetapi lebih baik dalam menghindari kemampuan vaksin. Sementara itu, diyakini Omicron menyebabkan penyakit yang tidak terlalu serius.
Data juga menunjukkan, bahwa sementara jumlah kasus meningkat, rawat inap tidak meningkat pada tingkat yang sama, membuat para ilmuwan percaya bahwa risiko rawat inap dari omicron mungkin lebih rendah daripada delta atau varian sebelumnya.
Hal yang menjadi perhatian para dokter dan staf rumah sakit adalah jika gelombang duel delta dan vaksin Covid-19 Omicron menghantam. Mereka khawatir tidak akan mampu menahan peningkatan tersebut.
