Bisnis.com, JAKARTA - Kasus Omicron telah melonjak di sejumlah negara di dunia dalam kurun waktu yang singkat. Varian baru Covid-19 itu pun disebut memiliki gejala-gejala yang berbeda jika dibandingkan dengan varian Covid-19 lainnya.
Dikutip dari TimesIndia.com pada Sabtu (18/12/2021), gejala Covid-19 pada umumnya adalah seperti demam, kelelahan, batuk secara menerus, dan kehilangan indra penciuman. Sejumlah ahli mempercayai bahwa gejala dari varian Omicron lebih berbeda dan tidak biasa.
Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan Angelique Coetzee yang juga merupakan orang pertama yang menemukan varian Omicron, mengatakan bahwa penyakit tersebut menyebabkan infeksi 'ringan' dan individu yang terkena tidak melaporkan tanda-tanda gejala yang parah.
Dia mengatakan pasien yang terdiagnosis Omicron mengeluhkan demam yang sembuh dengan sendirinya, tenggorokan gatal, lelah, dan badan pegal.
Dalam pembaruan lain oleh Departemen Kesehatan Afrika Selatan, dokter-dokter umum di Unben Pillay mengatakan bahwa keringat pada malam hari bisa memberi tahu gejala varian Omicron baru yang mungkin muncul di malam hari.
"Itu bisa disertai dengan gejala lain termasuk banyak nyeri tubuh," ujarnya.
Sementara itu, para ahli percaya bahwa gejala dari Omicron dapat muncul lebih cepat daripada varian Covid-19 sebelumnya.
Menurut Sekretaris Kesehatan Inggris Sajid Javid, kemungkinan masa inkubasi yang lebih pendek dari varian Omicron dikatakan menjadi salah satu alasan di balik tingkat transmisi varian yang lebih tinggi.
"Analisis terbaru dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris menunjukkan bahwa jendela antara infeksi dan penularan kemungkinan lebih pendek untuk varian Omicron jika dibandingkan dengan varian Delta," ungkapnya.