Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik mencatatkan rata-rata konsumsi susu di Indonesia sebesar 16,27 kg/kapita/tahun. Angka tersebut jauh lebih sedikit, bila dibandingkan dengan rata-rata konsumsi susu dari negara Asia Tenggara.
Sementara itu, konsumsi susu di negara Malaysia mencapai 26,20 kg/kapita per tahun, Myanmar 26,7 kg/kapita per tahun, dan Thailand 22,2 kg/kapita per tahun. Rendahnya tingkat konsumsi susu per kapita di Indonesia diakibatkan oleh rendahnya populasi sapi perah di Indonesia.
Marketing Manager at PT Global Dairi Alami Bernadeth Virna Widiastuty membeberkan bahwa ternyata, supply susu segar dalam negeri masih sangat terbatas. Sehingga, mau tidak mau Indonesia harus mendatangkan susu segar dari negara-negara lain.
“Jadi, karena suplai susu segar kurang dan kita harus impor, akibatnya [harga] susunya terkesan mahal untuk banyak kalangan,” kata Virna dalam konferensi pers #BeraniMinumSusu Bersama MilkLife Bebas Laktosa pada Kamis (13/1/2022).
Sementara itu, fakta bahwa banyak ditemukannya intoleransi laktosa pada populasi Asia juga menjadi salah satu faktor rendahnya konsumsi susu di Indonesia. Virna menambahkan, akibat kurangnya kebiasaan minum susu, enzim laktase yang ada di dalam tubuh tidak diproduksi lagi.
“Sehingga begitu ada laktase yang masuk ke dalam tubuh melalui susu, dia tidak bisa mencerna. Akibatnya pada saat minum susu, kurun waktu 30 menit sampai 2 jam perutnya akan kembung, sakit, mulas dan bahkan bisa diare. Jadi, orang akan takut kalau mau minum susu dan makan nya kesadaran minum susunya rendah,” tuturnya.
Intoleransi laktosa ini disebabkan oleh tubuh yang kekurangan enzim laktase yang diproduksi oleh tubuh untuk membantu mencerna laktosa dalam sistem pencernaan tubuh manusia. Padahal, nutrisi yang terkandung di dalam susu sapi itu memiliki banyak sekali manfaat yang baik untuk tubuh manusia.
Dokter Ahli Gizi Arif Sabta Aji menuturkan, pada satu gelas susu yang dikonsumsi, mengandung banyak sekali vitamin seperti Kalsium, Fosfor, vitamin B, vitamin D dan kalium.
“Mengonsumsi susu dapat menambah kekuatan tulang, menjaga kesehatan jantung, meningkatkan masa otot, menurunkan risiko kanker, meningkatkan sistem imun tubuh, menurunkan kadar gula dalam darah, menjaga tekanan darah, meningkatkan energi dan kebugaran tubuh, mengoptimalkan fungsi otak, mencegah depresi, hingga membuat kulit lebih segar,” jelas Arif.
Dengan hadirnya MilkLife Bebas Laktosa, CEO of Global Dairi Alami Ihsan Mulia Putri berharap bisa memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk meminum susu secara rutin setiap harinya.
“Apabila masyarakat Indonesia rutin meminum susu setiap harinya, maka akan banyak manfaat yang didapatkan dan bisa meningkatkan kualitas kesehatan serta kebugaran tubuh dalam beraktivitas sehari-hari,” tutup Ihsan.