Bisnis.com, JAKARTA – Dosis keempat dari vaksin Covid-19 ditemukan kurang efektif dalam melawan Omicron, menurut studi yang dilakukan Pusat Medis Sheba. Adapun studi ini dilakukan untuk menguji kemanjuran vaksin Covid-19 keempat.
Seorang peneliti utama dalam eksperimen tersebut Gili Regev-Yochay mengatakan, pada varian sebelumnya, vaksin sangat efektif, namun menjadi kurang efektif saat melawan varian Omicron.
“Kami melihat peningkatan antibodi, yang lebih tinggi daripada setelah dosis ketiga,” kata Regev-Yochay, melansir Times of Israel, Selasa (18/1/2022). Akan tetapi, dia menambahkan bahwa timnya melihat banyak yang terinfeksi Omicron pada mereka yang telah menerima dosis keempat.
“Memang, lebih sedikit dari pada kelompok kontrol, tetapi masih banyak infeksi,” ungkapnya.
“Intinya adalah bahwa vaksin itu sangat baik melawan Alfa dan Delta, sementara untuk Omicron, itu tidak cukup baik,” katanya.
Namun menurutnya, memberikan vaksin booster keempat kepada kelompok berisiko mungkin masih merupakan ide yang baik.
Beberapa jam setelah merilis hasilnya, Sheba menerbitkan pernyataan yang menyarankan untuk melanjutkan upaya vaksinasi untuk kelompok berisiko saat ini, meskipun vaksin tidak memberikan perlindungan optimal terhadap infeksi varian.
Studi yang dilakukan oleh Regev-Yochay dan rekannya, menjadi studi pertama di Israel dan dunia, yang dilakukan untuk menguji kemanjuran vaksin Covid-19 keempat. Saat ini, penelitian tersebut sedang dilakukan bersama Kementerian Kesehatan Israel dan telah disetujui oleh panel senior pemerintah untuk melakukan uji coba medis pada manusia.
Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett terus memperluas program dosis keempat Israel, meskipun data mengenai dosis keempat masih sangat kurang. Hal ini dengan harapan, booster tambahan dapat membantu menjaga penduduknya dari varian Omicron, menghindarkan mereka masuk ke rumah sakit dan kematian.