Pokemon cards/Dexerto.com
Entertainment

Terkena Penipuan Kartu Pokemon, Youtuber Ini Rugi Rp50 Miliar

Akbar Evandio
Selasa, 18 Januari 2022 - 06:05
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Konten kreator di Youtube, Logan Paul mengalami kerugian US$3,5 juta atau sekitar Rp 50 miliar setelah mememborong koleksi kartu Pokemon yang diketahui palsu.

Dikutip melalui laman IGN, Logan membagikan ceritanya di tayangan video buka kemas (unboxing) di channel Youtube pribadinya, berjudul I Lost $3,500,000 on Fake Pokemon Cards.

Petinju kondang tersebut bersama seorang kolektor kartu bernama Matt Allen dan tim Baseball Card Exchange (BBCE), bersama-sama membuka paket yang disinyalir merupakan kartu Pokemon edisi pertama.

Sialnya, setelah kotak tersebut dibuka, bukan setumpuk kartu langka yang tersaji di dalamnya. Berlokasi di Chicago, mereka malah melihat isinya penuh dengan kartu koleksi GI Joe.

"Saya orang yang sangat positif kawan dan saya akan selalu menjadi orang yang melihat sisi baiknya. Sekarang saya mencoba hal itu, tetapi ini sangat sulit," katanya, dikutip melalui laman IGN, Senin (17/1/2022).

Sejak pengumumannya di media sosial terkait pembelian Pokemon Cards edisi pertama, sebenarnya banyak para ahli di bidang ini mempertanyakan kebenarannya.

Penyebabnya, para pengamat mencatat bahwa kotak yang dibeli Paul, tidak menyerupai bentuk sebelumnya. Ditambah menurut mereka sang penjual mengubah cerita mengenai bagaimana memperoleh barang tersebut.

Ini pun bukan pertama kalinya bagi Paul, menggelontorkan uang banyak untuk bisa memiliki sebuah Pokemon Cards. Pada Oktober 2020, dirinya mengungkapkan dua pembelian dengan harga US$200 ribu atau sekitar Rp 2,8 miliar dan US$ 150 ribu atau sekitar Rp 2,1 miliar.

Lalu pada Februari 2021, jumlahnya menjadi lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya. Angkanya mencapai nilai US$ 2 juta atau sekitar Rp 28 miliar, dengan total enam kotak (boks) yang didapatkan. 

Pokemon Trading Card Game (TGC) sendiri, merupakan permainan kartu yang barangnya juga dapat dikoleksi. Terbit awal pada Oktober 1996 oleh Media Factory, Jepang.

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro