Bisnis.com, SOLO - Hari Kasih Sayang atau Valentine menjadi momen spesial bagi sejumlah pasangan. Biasanya, mereka akan merayakan momen tersebut dengan bertukar hadiah istimewa.
Namun, tahukah Anda, ternyata ada sejumlah versi sejarah dari Hari Valentine ini? Tiap sejarah pun memiliki keunikan dan maknanya masing-masing.
Dilansir dari berbagai sumber, Senin (14/2/2022), berikut tiga sejarah perayaan Hari Valentine.
St Valentine dan Claudius II
Sejarah pertama Hari Valentine ada kaitannya dengan seorang Kaisar dari Roma, yakni Claudius II. Ia mempunyai kebijakan yang kontroversial, yaitu melarang semua bentuk pernikahan maupun tunangan yang ada di Roma.
Hal ini disebabkan karena pasukannya banyak yang enggan pergi ke medan perang lantaran terikat oleh istri maupun kekasihnya, sehingga Claudius II pun murka dan muncullah kebijakan tersebut.
Akan tetapi, kebijakan Claudius II ternyata ditentang oleh pendeta bernama Santo Valentine. Sang pendeta diam-diam menikahkan pasangan muda.
Namun, pada akhirnya aksinya tersebut diketahui oleh Claudius II. Valentine lalu dihukum dengan cara dipukul hingga dipancung pada 14 Februari 278 Masehi.
Menurut legenda, Valentine meninggalkan catatan perpisahan untuk putri penjaga penjara yang menjadi temannya dengan tulisan From Your Valentine. Tulisan tersebut lalu populer dan membuat pendeta Valentine dinobatkan sebagai orang suci dan disebut Santo Valentine.
Surat cinta dari Duke Charles of Orleans
Sejarah Hari Valentine kedua yang banyak beredar di masyarakat adalah tentang sosok pria sebagai Duke Charles of Orleans.
Ia menuliskan sebuah surat cinta untuk istrinya tercinta dari penjara di Tower of London. Surat cinta yang dianggap sebagai kartu Valentine tertua itu kini disimpan di British Library.
Di sisi lain, surat cinta itu pulalah yang kemudian membuat masyarakat terinspirasi untuk mengungkapkan perasaannya di Hari Valentine.
Sementara itu, mengenai pemberian cokelat dari masa ke masa ini, dimulai sejak abad ke-17 yang dikenalkan oleh warga di Eropa dan Amerika Tengah.
Festival Lupercalia
Selain dari dua cerita di atas, ada pula yang beranggapan Hari Valentine berasal dari sebuah acara bernama Festival Lupercalia. Diketahui, acara tersebut merupakan tradisi bangsa Romawi kuno yang berkaitan dengan seks.
Konon katanya, Festival Lupercalia dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada Dewa Kesuburan pada zaman pra Romawi. Akan tetapi, festival ini biasa dilakukan pada satu hari setelah perayaan Hari Valentine, yakni 15 Februari.