Bisnis.com, JAKARTA — Pada pasangan, tiap jatuh cinta dan berpelukan baik untuk kesehatan jantung Anda. Saat jatuh cinta, tubuh mengeluarkan dopamin, itu yang menyebabkan adanya rasa jantung berdebar-debar dan membuat orang tersebut menjadi sangat bahagia.
Dr Vito Damay, SpJP(K). MKes, AIFO-K, FIHA, FICA, FasCC melalui akun instagramnya @doktervito, menjelaskan bahwa rasa setia juga membuat rasa stres berkurang. Hal ini dikarenakan pembuluh darah melebar, sehingga tensi pun menurun.
Sebaliknya, jika tidak setia atau melakukan perselingkuhan maka tidak akan baik untuk kesehatan jantung. Ketika Anda tidak setia, itu akan membuat stress pada pembuluh darah dan juga jantung. Tekanan darah naik, berdebar-debar secara terus menerus karena takut, anxious atau rasa khawatir sehingga akibatnya malah buruk untuk jantung.
Jatuh cinta yang berlebihan dan berujung obsesi juga tidak baik karena menekan serotonin, akhirnya menjadi tidak bagus dan tidak bahagia.
Cinta mempengaruhi serotonin, neurotransmitter yang bertanggung jawab untuk mengatur perilaku dan suasana hati. Menariknya, dampak cinta pada serotonin sangat bergantung pada jenis kelamin.
Untuk pria, kadar serotonin menurun sebagai respons terhadap hubungan romantis, sementara wanita mengalami peningkatan serotonin yang signifikan.
Hubungan mengejutkan ini diperiksa dalam sebuah studi 2012 yang diterbitkan dalam Journal of Psychophysiology. Menariknya, penelitian ini juga menemukan bahwa serotonin yang lebih tinggi pada wanita dikaitkan dengan pemikiran obsesif tentang pasangan romantis.
Jangan khawatir! Bagi kamu yang tidak memiliki pasangan juga tak terkecuali, yaitu dengan menyayangi secar tulus dan setia kepada orang lain misalnya kepada keluarga.
Jurus pamungkasnya adalah berpelukan. Berpelukan membuat tubuh Anda merasa nyaman dan membuat tubuh mengeluarkan hormon oksitosin. Jadi, ada baiknya jika Anda sedang merasakan emosi atau marah, bisa berpelukan terlebih dahulu baik itu kepada pasangan ataupun pada keluarga.