Bisnis.com, JAKARTA — Dengan varian Omicron yang beredar luas di seluruh dunia, semakin banyak orang yang mendapatkan kekebalan alami dari virus corona dan bertanya-tanya: haruskah saya mendapatkan suntikan booster?
Vaksinasi booster sendiri adalah vaksinasi Covid-19 setelah seseorang mendapat vaksinasi primer dosis Lengkap yang ditujukan untuk mempertahankan tingkat kekebalan serta memperpanjang masa perlindungan.
Vaksin baru diperbolehkan untuk orang sehat, tidak mengalami demam, dan suhu tubuh kurang dari 37,5 derajat celsius. Jika saat diperiksa suhu di atas 37,5 derajat Celsius, maka vaksinasi ditunda,
Menurut Dr. Donald Vinh, spesialis penyakit menular Universitas McGill, untuk seseorang yang tertular Omicron setelah menerima dua dosis vaksin, mereka akan memiliki respons antibodi yang cukup besar dari infeksi dan tidak harus terburu-buru untuk mendapatkan dosis booster.
Dari sisi ilmu pengetahuan sendiri belum jelas tentang penundaan yang seharusnya, tetapi dari prinsip dasar imunologi, Anda dapat memperkirakan antara dua hingga tiga bulan setelah Anda pulih dari infeksi Omicron untuk melanjutkan dan mendapatkan dosis booster.
Adapun PCR bagi pasien yang sudah sembuh dari Omicron tidak diperlukan, sebagaimana tertulis di SE Nomor HK.02.01/MENKES/18/2022 Tentang Pencegahan dan Pengendalian Kasus COVID-19 Varian Omicron.
Hal ini dikarenakan bahwa tingkat penularan varian Omicron lebih cepat dan seiring dengan perkembangan kasus, dibutuhkan penyesuaian kebijakan upaya penanganan kasus Covid-19 varian Omicron dengan mempertimbangkan situasi epidemiologi dan kapasitas respon.
Setelah melakukan isolasi mandiri dan mengalami perbaikan klinis, warna ada aplikasi Peduli Lindungi akan berubah menjadi hitam selama 10 hari apabila pengguna terkonfirmasi positif dari hasil PCR atau antigen.
Status warna tersebut akan kembali secara otomatis pada hari ke-11 tanpa perlu melakukan tes atau pemeriksaan Covid-19.