Ilustrasi kanker payudara/boldsky
Health

Deteksi Dini Kanker Payudara Tingkatkan Potensi Kesembuhan Pasien

Mia Chitra Dinisari
Jumat, 22 April 2022 - 09:38
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Banyak pasien kanker yang terlambat memeriksakan diri hingga akhirnya dia sudah masuk dalam stadium lanjut dan pengobatan lebih sulit dilakukan.

Karena itu, deteksi dini merupakan hal yang penting untuk menemukan kanker ketika masih di stadium awal dan menentukan pengobatan yang tepat pada pasien.

Namun, berdasarkan studi, hanya 5% perempuan Indonesia yang mengetahui mengenai pemeriksaan dini kanker payudara,  Seperti dengan metode mamografi.

Dokter Spesialis Bedah, dr. Rika Lesmana, SpB, mengatakan data dari Globocan 2020 menunjukkan bahwa jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia. Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu jiwa kasus.

"Deteksi dini kanker payudara dapat meningkatkan prognosis dan mengurangi biaya pengubatan. Contohnya pada pasien dengan kanker payudara yang telah masuk stadium 1 dan 2, sekitar 70% dapat terhindar dari kemoterapi. Sehingga deteksi dini sangatlah penting.” ujarnya.

Dia memaparkan, deteksi dini dapat dilakukan dengan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) maupun SADANIS (pemeriksaan payudara klinis). Meski demikian, SADARI hanya dapat mendeteksi jika kanker sudah berkembang sehingga menunjukkan gejala yang muncul ke permukaan kulit seperti benjolan dibawah kulit. Oleh karena itu, meskipun perempuan didorong untuk melakukan SADARI secara teratur, namun hal tersebut tidak dapat menggantikan metode diagnostik klinis seperti mamografi atau ultrasound.

Sementara itu, Dokter spesialis radiologi, dr. Semuel Manangka, SpRad(K) RI mengatakan, perempuan memiliki tipe jaringan payudara yang berbeda-beda. Sebagain memiliki jaringan dense breast sedangkan lainnya memiliki jaringan fatty breast. Mamografi dan ultrasound membantu dokter menegakkan diagnosa secara presisi. 

Ini karena ada data yang menunjukkan mammografi sulit mendeteksi 1 dari 3 kanker payudara pada jaringan dense breasts sehingga kombinasi deteksi akan lebih baik. 

Dokter spesialis bedah onkologi Brawijaya Hospital - Saharjo, dr. Bob Andinata, SpB.Onk, mengatakan, pada stadium awal, deteksi dini dapat meningkatkan kemungkinan kesembuhan pasien.

Bagi dokter, keakuratan hasil deteksi dini akan membantu menentukan penanganan yang tepat bagi pasien. Dengan cepat tertangani, maka angka kesembuhan pasien akan semakin tinggi.  

Oleh karena itu, menyadari rendahnya angka deteksi dini, Brawijaya Hospital Saharjo memperkenalkan perangkat portabel deteksi dini kanker payudara, Invenia™ ABUS 2.0, yang terpasang di rumah sakit dan juga di bus khusus pemeriksaan deteksi dini kanker payudara.

Pemeriksaan dengan perangkat portabel deteksi dini kanker payudara, Invenia™ ABUS 2.0, menunjukkan peningkatan 35,7% deteksi kanker dibandingkan hanya dengan mammografi, bahkan pada perempuan dengan dense breasts.

Presiden Direktur Brawijaya Hospital - Saharjo, dr Chammim, SpOG (K), mengatakan perangkat berteknologi terkini ini terpasang di Brawijaya Hospital Saharjo dan tersedia dalam bus khusus pemeriksaan deteksi dini kanker payudara yang dapat berkeliling untuk menjangkau lebih banyak perempuan agar dapat melakukan deteksi dini kanker payudara.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro