Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah studi menegaskan, suntik tiga dosis vaksin COVID adalah kunci untuk melawan penyakit parah dan rawat inap akibat virus corona.
Studi itu juga mengungkapkan jika keefektifan tidak terpengaruh meskipun jenis vaksin dicampur.
"Tiga dosis vaksin mRNA bahkan campuran vaksin memberikan efektivitas 96% terhadap infeksi COVID yang tidak parah dan efektivitas 95% terhadap rawat inap terkait COVID," demikian menurut hasil penelitian yang diterbitkan dalam British Medical Journal itu dilansir dari Webmd.
Studi itu juga menyatakan, penguat vaksin berbasis mRNA direkomendasikan untuk melengkapi vaksin utama apa pun.
Regimen tiga dosis heterolog dan homolog bekerja dengan baik dalam mencegah infeksi covid-19, bahkan terhadap varian yang berbeda.”
Regimen homolog berarti tiga dosis vaksin yang sama diberikan. Regimen heterolog berarti dosis ketiga berbeda dari dua dosis pertama.
Sebuah tim peneliti dari Universitas China Hong Kong melihat 38 database Organisasi Kesehatan Dunia Covid-19 mulai 8 Maret 2022, dan menemukan 53 penelitian yang melibatkan lebih dari 100 juta peserta. Para peserta menerima tujuh jenis vaksin yang berbeda dan 24 kombinasi kursus vaksin.
Rejimen tiga dosis melakukan pekerjaan yang lebih baik untuk meningkatkan kekebalan untuk semua kelompok umur, termasuk orang di atas 65 tahun, daripada rejimen dua dosis, kata penelitian tersebut. Temuan yang sama berlaku untuk orang dengan sistem immunocompromised.
Para peneliti mengatakan mereka memiliki "kepastian yang rendah" tentang bagaimana vaksin akan bekerja melawan varian Omicron karena penelitian yang relevan dilakukan selama wabah omicron.
“Namun, kami yakin bahwa rejimen tiga dosis akan efektif mencegah varian COVID-19. Hasilnya secara konsisten menunjukkan pengurangan yang cukup besar dalam infeksi COVID-19 di berbagai varian, meskipun penelitian dilakukan selama puncak infeksi.”
Studi ini tidak menyimpulkan apakah tiga dosis efektif dalam mengurangi risiko kematian akibat COVID.