Makan ikan kebanyakan berisiko munculkan kanker melanoma
Health

Kebanyakan Makan Ikan Berisiko Kena Melanoma?

Mia Chitra Dinisari
Senin, 13 Juni 2022 - 10:12
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah studi baru membawa kabar buruk bagi Anda pecinta ikan.  Studi itu menyatakan jika kebanyakan makan ikan bisa meningkatkan risiko Anda terkena melanoma.

Para peneliti mengikuti lebih dari 490.000 orang Amerika yang lebih tua dan menemukan 20% dengan asupan tertinggi memiliki sekitar seperempat risiko lebih tinggi terkena penyakit selama 15 tahun, dibandingkan 20% dengan konsumsi ikan terendah.

Namun, para ahli menekankan temuan itu hanya menunjukkan korelasi, dan tidak bisa menyalahkan makanan laut.

Seorang ahli diet onkologi yang tidak terlibat dalam penelitian ini menekankan "gambaran yang lebih besar".

Secara umum, ikan adalah sumber protein yang sehat, seringkali kaya akan asam lemak omega-3 anti-inflamasi, kata Amy Bragagnini, dari Mercy Health Lacks Cancer Center, di Grand Rapids, Mich.

Karena manfaatnya termasuk hubungan dengan kesehatan jantung dan otak yang lebih baik para ahli umumnya merekomendasikan orang untuk mengonsumsi dua porsi 4 ons ikan per minggu, kata Bragagnini, yang juga juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics.

Ikan bisa menjadi "alternatif yang bagus,bagi orang yang ingin membatasi daging merah dan olahan yang terkait dengan risiko kanker tertentu yang lebih tinggi, termasuk kanker usus besar dan dubur.

Pemimpin peneliti Eunyoung Cho mengatakan masih belum jelas alasan kenapa ikan dikaitkan dengan melanoma, penyakit yang paling dekat hubungannya dengan faktor risiko seperti terbakar sinar matahari dan riwayat keluarga itu.

Tapi satu hipotesis adalah bahwa bukan ikannya, tetapi kontaminan seperti merkuri dan PCB yang bisa ada pada tingkat yang relatif tinggi pada beberapa ikan.

Penelitian sebelumnya telah menghubungkan paparan merkuri dengan risiko melanoma dan kanker kulit lainnya yang lebih tinggi, kata Cho, seorang profesor di Brown University's Warren Alpert Medical School, di Providence, R.I.

Namun, katanya, teori kontaminan hanya itu. "Ini adalah studi pertama yang menunjukkan hubungan ini. Kami membutuhkan lebih banyak penelitian untuk mereplikasi temuan ini sebelum kami dapat membuat rekomendasi diet apa pun." paparnya.

Temuan yang diterbitkan 9 Juni di jurnal Cancer Causes and Control, didasarkan pada 491.000 orang Amerika berusia 50 hingga 71 tahun yang diikuti selama 15 tahun. Pada awalnya, mereka menyelesaikan kuesioner tentang diet, olahraga, dan kebiasaan merokok dan minum.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro