Bisnis.com, JAKARTA - Menyambut Hari Raya Iduladha yang akan datang dalam hitungan jam, simak tips mengolah daging kurban agar empuk dan bebas PMK.
Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menjadi perhatian semua kalangan ditengah Hari Raya Iduladha 1443 H kali ini.
Meskipun wabah PMK dikonfirmasi tidak akan menular ke manusia, tetapi masyarakat tetap harus berhati-hati dalam menjaga daging kurban agar tetap higienis.
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) dalam akun Instagram resminya @ditjen_pkh membagikan tips mengolah daging dan jeroan agar tetap aman dikonsumsi.
"Selamat pagi #SobatTernak kali ini, yuk kita simak informasi bagaimana tips mengolah daging dan jeroan yang benar agar tetap aman dikonsumsi di tengah merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak," tulis Ditjen PKH dikutip pada Sabtu (9/7/2022).
Seperti yang diketahui, hewan ternak seperti sapi, kerbau, domba dan kambing sangat rentan terjangkit PMK.
Berikut tips olah daging kurban sebagaimana dianjurkan oleh Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan:
1. Tidak mencuci daging
Daging tidak direkomendasikan untuk dicuci karena dikhawatirkan akan terkontaminasi silang dengan peralatan makanan lainnya.
Dilansir dari Food Safety and Inspection Service, dalam sebuah penelitiannya menemukan bahwa mencuci atau membilas daging akan meningkatkan risiko kontaminasi silang di dapur, yang dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan.
2. Rebus Daging Sebelum Diolah
Sebelum daging benar-benar diolah menjadi kudapan yang lezat, ada baiknya bagi Anda untuk memastikan ke higienisan daging dengan merebusnya terlebih dahulu.
Ditjen PKH merekomendasikan proses merebus daging paling tidak dilakukan selama 30 menit dihitung dari air mendidih.
3. Pastikan Kehigienisan Jeroan
Hal yang sama juga berlaku pada jeroan. Perhatikan jeroan yang didapat, apabila jeroan sudah direbus oleh panitia kurban, maka Anda bisa mengolahnya secara langsung.
Namun apabila jeroan masih mentah, Anda dianjurkan untuk merebusnya terlebih dahulu selama 30 menit baik sebelum jeroan diolah ataupun hendak dimasukkan kedalam alat pendingin.
4. Dinginkan dan Bekukan
Apabila daging tidak ingin segera dimasak, maka daging bersama kemasannya harus ditaruh di dalam ruangan pendingin (freezer) dan disimpan serta dibekukan terlebih dahulu paling tidak selama 24 jam.
5. Disinfeksi Kemasan Daging
Sebelum kemasan daging dibuang, Anda dianjurkan untuk melakukan disenfeksi terlebih dahulu guna mengurangi kemungkinan adanya mikroorganisme yang tertinggal.
Bekas kemasan daging dapat direndam terlebih dahulu dengan deterjen atau pemutih pakaian atau cuka dapur untuk mencegah cemaran virus ke lingkungan.
Sementara itu, untuk memastikan daging kurban yang diolah dapat tersaji dengan lembut dan empuk Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut, sebagaimana dilansir dari Eating Well.
Salah satu cara yang paling menentukan lembut atau tidaknya daging setelah diolah adalah bagaimana Anda memotong daging tersebut.
Teknik memotong daging sangat penting untuk diperhatikan. Potonglah daging searah dengan alur serat dan otot panjang dalam daging. Jadi penting bagi Anda untuk memperhatikan ke arah mana serat otot berjalan.
Selanjutnya, penting untuk memasak daging dengan suhu yang tepat.
Daging cenderung akan keras atau alot jika tidak diolah dengan tepat. Anda perlu memperhatikan tingkat ketebalan daging dan suhu api. Sebagai contoh, daging sirloin sedang haruslah dimasak diatas suhu 140 derajat.
Setidaknya Anda membutuhkan waktu 30 hingga 40 menit untuk mendapatkan olahan daging yang empuk. Namun, hal tersebut kembali lagi pada tingkat ketebalan dan potongan daging yang Anda masak. Karenanya, Anda dianjurkan untuk melakukan pengecekan secara berkala agar daging tidak over cook atau bahkan belum terlalu matang.