Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Kesehatan Amerika melaporkan temuan virus polio yang terdapat dalam sebuah air limbah di kota New York. Untuk menekan kemungkinan meluasnya virus tersebut di kalangan masyarakat, penting untuk mewaspadai penyebab dan gejala penyakit polio.
Pada Kamis (11/8/2022), Otoritas Kesehatan New York mengintensifkan kampanya terkait pentingnya vaksinasi polio bagi mereka yang belum mendapatkan imunisasi polio.
Setelah kembali muncul usai hampir 1 dekade, kasus polio pertama kali ditemukan menjangkiti pasien asal Rockland pada 21 Juli 2022.
Menanggapi situasi tersebut, Departemen Kesehatan New York dan Departemen Kesehatan New York Bagian mengatakan satu kasus penyakit yang dikonfirmasi yang ditemukan di negara bagian itu mungkin adalah "puncak gunung es" dari ancaman yang jauh lebih luas.
Artinya, terdapat kasus positif polio lainnya yang tidak terdeteksi, mengingat penyakit polio bisa saja muncul tanpa gejala.
“Departemen melihat satu kasus polio seperti puncak gunung es dari potensi penyebaran yang jauh lebih besar.” jelas Dr. Bassett dilansir dari The New York Times pada Rabu (17/8/2022).
Apa Penyebab Polio?
Polio disebabkan oleh virus polio. Penyakit ini sangat berisiko menjangkiti anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun. Namun pada dasarnya, siapa pun yang tidak atau belum mendapatkan vaksinasi memiliki tingkat risiko yang cukup besar.
Untuk diketahui, penyakit polio sangat menular. Penyakit ini biasanya menyebar dari orang ke orang ketika seseorang bersentuhan dengan kotoran orang yang terinfeksi dan kemudian menyentuh mulutnya.
Penyakit yang juga dikenal sebagai poliomyelitis ini dapat melumpuhkan dan bahkan mengancam jiwa jika tidak ditangani segera. Hingga saat ini, belum ada obat khusus bagi para pengidap polio.
Apa gejala yang muncul saat seseorang mengidap polio?
Kebanyakan orang yang terinfeksi virus polio tidak memiliki gejala yang terlihat.
Dilansir dari Centers for Disease Control And Prevention (CDC) Sekitar 1 dari 4 orang (atau 25 dari 100) dengan infeksi virus polio akan memiliki gejala seperti flu ringan yang dapat meliputi:
• Sakit tenggorokan
• Demam
• Kelelahan
• Mual
• Sakit kepala
• Sakit perut
Gejala ini biasanya berlangsung 2 sampai 5 hari, kemudian hilang dengan sendirinya.
Sementara sebagian kecil orang dengan infeksi virus polio akan memiliki gejala lain yang lebih serius yang dapat mempengaruhi otak dan sumsum tulang belakang, seperti:
• Meningitis (infeksi pada penutup sumsum tulang belakang dan/atau otak) terjadi pada sekitar 1-5 dari 100 orang dengan infeksi virus polio, tergantung pada jenis virusnya.
• Kelumpuhan (tidak dapat menggerakkan bagian tubuh) atau kelemahan pada lengan, kaki, atau keduanya terjadi pada sekitar 1 dari 200 orang hingga 1 dari 2000 orang, tergantung pada jenis virus
Kelumpuhan adalah gejala paling parah yang terkait dengan virus polio karena dapat menyebabkan cacat permanen dan kematian. Sebelum vaksin tersedia secara luas pada 1950-an, wabah polio menyebabkan lebih dari 15.000 kasus kelumpuhan per tahun.
Cara Pencegahan Penyakit Polio
Ada dua jenis vaksin yang dapat mencegah polio:
• Vaksin virus polio tidak aktif (IPV) diberikan sebagai suntikan di kaki atau lengan, tergantung pada usia pasien. Hanya IPV yang telah digunakan di Amerika Serikat sejak tahun 2000.
• Vaksin virus polio oral (OPV) masih digunakan di sebagian besar dunia.
Vaksin polio melindungi anak-anak dengan mempersiapkan tubuh mereka untuk melawan virus polio. Hampir semua anak (lebih dari 99 persen) yang mendapatkan semua dosis yang direkomendasikan dari vaksin polio inaktif akan terlindungi dari polio.