Bisnis.com, JAKARTA - Tentu kamu tidak asing dengan istilah FOMO. Istilah ini pernah populer di tahun 2004 – 2011 dan belakangan ini populer kembali.
Biasanya dipakai ketika membahas tentang psikologi. Lalu, apa itu FOMO? Simaklah ulasan lengkapnya berikut ini.
Pengertian FOMO
Fenomena FOMO dipercepat oleh perkembangan sosial media yang semakin pesat. Banyaknya informasi yang diterima dari sosial media dapat menyebabkan FOMO.
Fear of Missing Out atau FOMO adalah kondisi dimana seseorang merasa cemas atau takut akan ketinggalan informasi atau tren di sosial media. Kondisi ini kerap terjadi di kalangan anak muda yang aktif bersosial media.
Banyak dari mereka berlomba menjadi yang paling up to date dalam memberikan informasi dan menunjukkan kesenangan di sosial media. Padahal, belum tentu hal yang up to date baik untuk dirinya.
Contoh FOMO
FOMO sangat dekat dengan kehidupan kita saat ini. Sebagai contoh, ketika diajak keluar dengan teman, tanpa pikir panjang kita setuju ikut karena takut melewatkan momen seru kalau tidak ikut.
Contoh lainnya yaitu memaksakan diri membeli barang dan makanan yang sedang tren karena tidak ingin ketinggalan zaman dan masih banyak contoh FOMO lainnya yang dialami masyarakat zaman sekarang.
Apa Penyebab FOMO?
Salah satu penyebab FOMO adalah penggunaan media sosial. Seorang yang sering menonton kehidupan orang lain di sosial media dapat terpicu untuk membandingkan kehidupannya dengan orang lain. Hal ini dapat menimbulkan kecemasan karena merasa hidupnya tidak lebih bahagia dari orang lain.
Gejala FOMO
FOMO bisa dialami siapa saja. Agar tak salah sangka, berikut sejumlah gejala FOMO yang perlu diketahui.
- Tidak bisa jauh dari sosial media.
- Lebih peduli sosial media daripada kehidupan nyata.
- Selalu ingin tahu hidup orang lain.
- Selalu ingin ikut tren ataupun informasi terbaru.
- Berusaha dan memaksakan diri melakukan sesuatu atau membeli sesuatu yang sedang tren agar tidak ketinggalan zaman.
- Sulit berkata tidak terhadap ajakan orang lain.
- Ingin diakui di media sosial.
Dampak FOMO
FOMO dapat berdampak pada ketidakbahagiaan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ketidakbahagiaan timbul karena merasa tidak cukup puas dengan kebahagiaan sendiri sebab terus merasa iri dengan orang lain.
Selain itu, FOMO dapat berdampak pada menurunnya kepercayaan diri. Kegiatan membandingkan diri tidak akan ada habisnya karena akan selalu orang ada yang terlihat lebih baik daripada kita.
Perlu diingat, kita tidak perlu merasa menjadi orang yang paling tidak bahagia karena setiap orang yang mempertontonkan kebahagiaan di sosial media pasti memiliki masalah yang tidak kita ketahui.
Cara Mengatasi FOMO
Jika timbul gejala FOMO, maka Anda perlu segera mengatasinya. Kunci sembuh dari FOMO adalah dengan terus meningkatkan kepercayaan diri. Ada beberapa kegiatan yang bisa membantumu meningkatkan kepercayaan diri. Ini ulasannya.
1. Journaling
Journaling bisa menjadi salah satu tempat untuk menuangkan segala pikiran dan perasaan. Kalau Anda merasa cemas dan berbagai perasaan lainnya, menulis jurnal dapat membantumu rileks. Selain itu, jurnal bisa menjadi memori di kemudian hari.
2. Ngobrol dan hangout dengan teman
Bagi Anda yang lebih suka bercerita untuk mengutarakan pikiran dan perasaan, cara ini cocok untuk Anda. Bicara dan berkumpul dengan teman dapat membantu menghalau pikiran negatif dan rasa kesepian.
3. Fokus terhadap diri sendiri
Sering memantau kehidupan orang lain membuat kita kurang menghargai diri sendiri. Alangkah lebih baiknya kalau kita sadar bahwa setiap orang memiliki jalan hidup masing-masing. Hal tersebut dapat membuat kita lebih menghargai usaha diri sendiri.
4. Membatasi penggunaan gadget
FOMO dipicu oleh kegiatan bersosial media. Jadi, kalau ingin mengatasi FOMO, perlu adanya pembatasan dalam bersosial media.
5. Sibuk dengan tujuan hidup
Setiap orang memiliki tujuan hidup masing-masing. Jadi, tidak apa jika Anda tahu lewat sosial media bahwa Anda berbeda dari orang lain.
Pasalnya, setiap orang memang sibuk dengan masalah dan tujuan hidup masing-masing. Fokus di dunia nyata dapat membantu kita untuk dekat dengan tujuan hidup dan terhindar dari FOMO.