Bisnis.com, SOLO - Pandemi Covid-19 mulai terkendali, muncul lagi virus baru yang menggemparkan Afrika bernama virus Marburg. Virus ini disebut berisiko menjadi pandemi.
Negara di Afrika, Equatorial Guinea, melaporkan temuan kasus virus Marburg, penyakit yang sangat menular mirip dengan Ebola, pada Senin (13/2/2023).
Ada sembilan kematian dan 16 terduga (suspect) yang dilaporkan setelah ada satu orang terindikasi positif dari hasil tes virus Marburg.
Virus Marburg bukan virus yang baru ditemukan. Dalam pernyataan di lama Kementerian Kesehatan (Kemenkes), virus Marburg sudah diidentifikasi sejak 1967.
Awalnya kasus akibat virus Marburg ditemukan di Marburg dan Frankfurt, Jerman. Kemudian ada laporan kasus sporadis di wilayah Afrika seperti Angola, Kongo, Kenya, Afrika Selatan, dan Uganda.
Virus Marburg membawa penyakit demam berdarah yang disebabkan oleh virus Marburg (termasuk dalam famili filovirus yang merupakan satu famili dengan virus Ebola).
Virus ini ditularkan dari kelelawar dan antarmanusia. Penyakit ini bersifat jarang namun dapat mengakibatkan wabah dengan angka kematian yang besar
Virus Marburg dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui darah dan cairan tubuh seperti urin, saliva/air liur, keringat, feses/tinja, bekas muntahan, ASI, dan cairan semen/sperma dari manusia yang masih hidup atau sudah meninggal.
Virus Marburg dapat masuk melalui kulit yang terluka atau membran mukosa yang tidak terlindungi seperti mata, hidung, dan mulut.
Selain itu, virus ini juga dapat menyebar melalui benda-benda seperti pakaian, tempat tidur dan perlengkapannya, jarum suntik, serta alat medis yang telah terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh dari seseorang yang terinfeksi virus Marburg.
Waktu timbulnya gejala (masa inkubasi) bersifat variatif atau berbeda-beda pada setiap orang. Umumnya seseorang akan timbul gejala 2-21 hari setelah terpapar virus Marburg.
Ahli epidemiologi dari Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman, mengatakan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) menyatakan virus Marbrug berpotensi menjadi pandemi sejak 2018. Sebab, wabahnya semakin intensif dalam tiga tahun terakhir.
Untungnya hingga kini Kemenkes mengatakan belum ada kasus positif virus Marburg di Indonesia atau negara-negara tetangga.
Jadi, apa saja gejala virus Marburg dan cara mencegahnya? Berikut ulasannya: