Dua orang di Ghana meninggal akibat Virus Marburg, ini penyebab dan gejalanya/Antara
Health

Dua Orang di Ghana Meninggal Akibat Virus Marburg, Ini Penyebab dan Gejalanya

Aprianus Doni Tolok
Jumat, 8 Juli 2022 - 09:46
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Virus Marburg teridentifikasi di Ghana dan dikabarkan telah mengakibatkan dua orang meninggal dunia. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa virus Marburg adalah penyakit yang sangat ganas dan menular yang menyebabkan demam berdarah, dengan rasio kematian mencapai 88 persen. Virus ini masih berkaitan dengan virus yang menyebabkan wabah Ebola.

WHO mencatat, dua wabah besar pernah terjadi secara bersamaan di Marburg dan Frankfurt, Jerman, dan di Beograd, Serbia, pada 1967 dan menjadi kali pertama virus Marburg dikenali. Wabah ini disebut terkait dengan pekerjaan laboratorium menggunakan monyet hijau Afrika (Cercopithecus aethiops) yang didatangkan dari Uganda.

Selanjutnya, wabah dan kasus sporadis telah dilaporkan di Angola, Republik Demokratik Kongo, Kenya, Afrika Selatan, dan Uganda. Pada 2008, dua kasus dilaporkan terjadi pada pelancong yang mengunjungi gua yang dihuni oleh koloni kelelawar Rousettus di Uganda.

WHO dalam laporannya juga menyebut manusia yang terinfeksi virus Marburg adalah hasil kontak yang terlalu lama dengan tambang atau gua yang dihuni oleh koloni kelelawar Rousettus.

Setelah seseorang terinfeksi virus, Marburg dapat menyebar melalui penularan dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan darah, sekresi, organ atau cairan tubuh lain dari orang yang terinfeksi, dan dengan permukaan benda yang terkontaminasi.

Gejala Virus Marburg

Dilansir dari laman WHO, gejala yang disebabkan oleh virus Marburg terjadi secara mendadak, di antaranya demam tinggi, sakit kepala parah, dan malaise parah. Sementara itu gejala yang umum terjadi setelahnya adalah nyeri otot.

Pada hari ketiga, orang yang terinfeksi virus Marburg mengalami diare parah, sakit perut atau kram, mual, dan muntah. Gejala diare yang muncul dikabarkan bisa bertahan selama seminggu. Kemudian, ruam tanpa gatal terjadi antara 2 hingga 7 hari setelah timbulnya gejala.  

Orang yang positif virus ini juga bisa dikenali secara fisik yakni mata cekung, wajah tanpa ekspresi, dan kelesuan yang ekstrem. 
 
WHO juga melaporkan, banyak pasien Marburg yang mengalami perdarahan berat dalam 7 hari, dan bisa terjadi di beberapa area. 

Dalam kasus yang fatal, kematian biasanya terjadi antara 8-9 hari setelah onset, biasanya didahului dengan kehilangan darah yang parah dan syok.

Berdasarkan laporan WHO, hingga saat ini belum ada obat untuk sembuh dari penyakit virus Marburg. Penanganan yang dapat dilakukan terhadap pasien masih sebatas penanganan suportif seperti rehidrasi dengan cairan oral atau intravena dan pengobatan gejala spesifik untuk meningkatkan kelangsungan hidup.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro