Bisnis.com, JAKARTA - Influenza H3N2 dan Covid-19 merupakan virus yang dapat menular ke orang lain. Namun, keduanya termasuk dalam kategori virus yang berbeda.
Gejala penyakit yang ditimbulkan oleh virus H3N2 dan Covid-19 tampak mirip, tetapi berbeda. Kenali berbagai gejala yang muncul pada tubuh manusia.
Simak perbedaan gejalal infuenza H3N2 vs Covid-19:
Lonjakan kasus pilek dan flu di India kini telah menjadi perhatian publik. Para ilmuwan Dewan Riset Medis India (ICMR) menghubungkan kasus batuk dan demam yang tak kunjung usai terjadi ini dengan influenza A subtipe H3N2.
Secara general, influenza dibagi menjadi 4 jenis yang terdiri dari tipe A, B, C, dan D. Berdasarkan informasi dari World Health Organization (WHO), virus influenza A dan B bersirkulasi sampai menyebabkan wabah penyakit musiman.
ICMR telah menyarankan untuk tidak menggunakan antibiotik secara sembarangan mengingat bahwa saat ini influenza H3N2 sedang beredar dan meningkatnya kasus batuk, pilek, dan mual di seluruh negeri.
Lembaga penelitian merekomendasikan untuk mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air, memakai masker, menghindari tempat keramaian, menutup mulut ketika sedang bersin atau batuk, menghindari menyentuh mata, dan hidung, serta minum banyak cairan. Perlu minum parasetamol untuk orang yang tengah demam dan sakit badan.
Bagaimana influenza H3N2 berbeda dari COVID-19?
Influenza COVID-19 dan H3N2 sama-sama disebabkan oleh virus menular. Kedua virus ini dapat menyebar melalui tetesan dan juga dapat mengalami perubahan secara signifikan.
Kedua virus tersebut termasuk dalam keluarga virus yang berbeda. Covid-19 disebabkan oleh virus SARs-CoV-2, sedangkan H3N2 adalah salah satu subtipe Influenza A yang beredar pada manusia.
Gejala yang perlu diwaspadai
Dari beberapa laporan, influenza H3N2 muncul sebagai demam disertai dengan gejala sakit tenggorokan, batuk, nyeri badan, dan pilek. Berdasarkan informasi dari WHO, influenza musiman ditandai dengan:
- demam mendadak
- batuk (biasanya kering)
- sakit kepala
- nyeri otot dan persendian
- malaise parah (merasa tidak enak badan)
- sakit tenggorokan
- pilek.
Apa yang berbeda dari influenza H3N2?
Berdasarkan laporan, kasus influenza ini sebagian besar disertai dengan gejala pada saluran pernafasan, termasuk batuk terus-menerus, sakit kepala, demam, sakit tenggorokan, pilek, dan lain sebagainya. Namun, yang menjadi catatan adalah batuk berkepanjangan yang tidak kunjung sembuh.
Menurut Asosiasi Medis India (IMA), demam musiman ini akan berlangsung selama lima hingga tujuh hari, tetapi dalam kasus yang berbeda ada beberapa kasus batuk yang bertahan hingga tiga minggu lamanya.
Masa inkubasi virus
Masa inkubasi adalah masa dimana seseorang pertama kali bersentuhan dengan virus hingga saat dimana gejala tersebut mulai terlihat. Waktu antara infeksi hingga sakit untuk virus SARs-CoV-2 dikatakan bervariasi dari orang ke orang.
Oleh karena itu, virus dapat bertahan di tubuh antara 2 hingga 14 hari. Sehubungan dengan influenza musiman, masa inkubasi mungkin akan jauh lebih singkat daripada masa inkubasi COVID. Rentang waktu dari infeksi hingga sakit sekitar 14 hari.
Bagaimana cara mengetahui apakah itu COVID atau flu?
Salah satu cara untuk mengetahui apakah Anda menderita Covid-19 atau flu dengan cara menguji diri sendiri. Tes flu dan Covid sama-sama memerlukan sampel pernapasan, seperti usap hidung, untuk memeriksa keberadaan virus flu.
Tak hanya itu, Anda dapat melakukan tes antigen untuk mendapatkan hasil yang lebih cepat atau tes RT PCR untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, tetapi membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama untuk mendapatkan hasil tes.