Sejarah dan Keutamaan Berbagi Takjil dalam Islam (freepik)
Kuliner

Apa itu Takjil? Ini Sejarah dan Keutamaan Berbagi dalam Islam

Nuraini
Minggu, 26 Maret 2023 - 13:45
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Terdapat salah satu kebiasaan masyarakat Indonesia ketika memasuki bulan suci Ramadhan, yakni berburu takjil menjelang buka puasa.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa teknik adalah penganan dan minuman untuk berbuka puasa atau mempercepat dalam hal berbuka puasa.

Lantas, bagaimana asal usul istilah takjil? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Sejarah Takjil Buka Puasa

Mengutip dari tirto.id, sejarah takjil ternyata sudah ada sejak zaman dahulu kala, tepatnya pada tahun 1891-1892. Pada saat itu, takjil baru dikenal dikalangan masyarakat Aceh.

Menjelang buka puasa, masyarakat Aceh banyak yang bersiap menikmati takjil di masjid bersama-sama. Makanan khas yang biasanya menjadi buka puasa yaitu bubur pedas atau e bu peudah.

Selain masyarakat Aceh, tradisi takjil di Indonesia juga turut dipengaruhi oleh organisasi masyarakat Muhammadiyah. Menurut keterangan di suaramuhammadiyah.id, tradisi berbagi takjil dan buka bersama di masjid merupakan salah satu strategi dakwah.

Kegiatan tersebut dapat membuat masyarakat lebih tertarik untuk datang ke masjid dan mengisi bulan Ramadhan dengan kegiatan yang bernilai ibadah. Ada yang mengatakan bahwa tradisi tersebut berawal di Kauman Yogyakarta pada tahun 1950-an dan terus dilestarikan hingga saat ini.

Apa Perbedaan Takjil dan Iftar?

Selain takjil, ada juga istilah lain yang sering kita dengar saat bulan puasa. Istilah tersebut yaitu iftar. Lantas, apa perbedaan antara takjil dengan iftar? Simak penjelasannya berikut ini.

Menurut keterangan di kemanusiaan.org, takjil lebih dikenal sebagai camilan atau makanan masih yang dikonsumsi untuk membatalkan puasa. Dengan demikian, tujuan mengkonsumsi takjil yaitu untuk menyegerakan buka puasa.

Takjil tergolong makanan ringan karena biasanya setelah mengkonsumsi takjil, kita masih akan mengkonsumsi makanan berat seperti nasi dan lauk pauknya. Sedangkan iftar artinya makan atau minum.

Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, iftar artinya hal berbuka puasa. Dari definisi tersebut, maka bisa diartikan bahwa iftar memiliki makna yang luas tidak hanya sebatas makanan maupun minuman ringan saja. Contohnya, menu iftar artinya makanan berbuka puasa dan bisa dimaknai sebagai makanan ringan atau makanan besar atau keduanya.

Dari penjelasan di atas kita bisa memahami bahwa perbedaan takjil dan iftar terletak pada maknanya. Iftar memiliki makna yang lebih luas dibandingkan takjil.

Keutamaan Membagikan Takjil dalam Islam

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa berbagi takjil merupakan salah satu kegiatan positif yang dapat dilakukan di bulan Puasa. Bahkan, berbagi takjil seringkali menjadi kegiatan rutin yang dilakukan selama Ramadhan.

Ada yang membagikan takjil di mushola atau masjid, ada juga yang membagikan di jalan raya dan diberikan ke pengguna jalan yang melaluinya. Berbagi takjil ternyata bukan hanya tradisi semata, namun bisa menjadi ibadah yang bernilai pahala.

Mengutip dari islam.nu.or.id, berikut ini sejumlah keutamaan berbagi takjil menurut pandangan agama Islam.

1. Mendapatkan pahala seperti orang yang menerima takjil

ﻋﻦ ﺯﻳﺪ ﺑﻦ ﺧﺎﻟﺪ اﻟﺠﻬﻨﻲ، ﻗﺎﻝ: ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: «ﻣﻦ ﻓﻄﺮ ﺻﺎﺋﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﻟﻪ ﻣﺜﻞ ﺃﺟﺮﻫﻢ، ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﺃﻥ ﻳﻨﻘﺺ ﻣﻦ ﺃﺟﻮﺭﻫﻢ ﺷﻴﺌﺎ»

Dari Zaid bin Khalid Al Juhani bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa memberi makan berbuka puasa bagi orang yang berpuasa maka ia mendapat seperti pahala orang-orang yang puasa tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun".

2. Didoakan malaikat

Selain mendapatkan pahami, berbagi takjil juga berpotensi akan didoakan oleh malaikat.

عن ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ ﺑﻦ اﻟﺰﺑﻴﺮ، ﻗﺎﻝ: ﺃﻓﻄﺮ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻋﻨﺪ ﺳﻌﺪ ﺑﻦ ﻣﻌﺎﺫ، ﻓﻘﺎﻝ: «ﺃﻓﻄﺮ ﻋﻨﺪﻛﻢ اﻟﺼﺎﺋﻤﻮﻥ، ﻭﺃﻛﻞ ﻃﻌﺎﻣﻜﻢ اﻷﺑﺮاﺭ، ﻭﺻﻠﺖ ﻋﻠﻴﻜﻢ اﻟﻤﻼﺋﻜﺔ»

Dari Abdullah bin Zubair bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam berbuka di rumah Sa'ad bin Mu'adz, Nabi bersabda: "Orang-orang berpuasa telah berbuka di rumahmu, makanan kalian dikonsumsi oleh orang-orang baik, dan malaikat mendoakan Rahmat bagimu".

Demikian penjelasan seputar takjil yang perlu dipahami. Dari penjelasan di atas, kita juga bisa memahami bahwa memberi takjil bisa menjadi ibadah yang dapat dijalankan saat bulan Ramadhan.

Penulis : Nuraini
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro